Kolaborasi IKM Kabupaten Mojokerto dan Industri Swasta, Tembus Pasar Korea

Indonewsdaily.com, Mojokerto – Harapan besar pemulihan ekonomi nasional (PEN) melalui penguatan Industri Kecil Menengah (IKM), terus didorong oleh Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Beberapa strategi yang dilaksanakan di antaranya dengan kolaborasi dan kerjasama bersama industri swasta, untuk menghasilkan suatu produk jadi berkualitas tinggi.

Salah satu wujud nyata yang telah direalisasikan adalah, ekspor produk furniture PT. Wangsa Adi Guna General Contractor and Furniture serta PT. Pangeston Industrial Paint, Inks and Thinner, bekerjasama dengan beberapa IKM di Kabupaten Mojokerto seperti cor kuningan Desa Bejijong, Trowulan. Produk furniture tersebut diekspor ke Negara Korea Selatan, dan diberangkatkan langsung oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati.

Eric owner PT. Wangsa Adi Guna, pada laporannya menerangkan bahwa nilai ekspor kali ini ditaksir sekitar Rp200 juta. Eric berharap agar kolaborasinya dengan para pelaku IKM di Kabupaten Mojokerto, bisa terus berkelanjutan.

“Nilai ekspor hari ini sekitar Rp200 juta per kontainer. Pasar Korea Selatan sangat bersaing, karena diserbu eksportir negara lain juga. Langkah kami untuk mengawali ekspor ini adalah fokus pada kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu pengiriman. Sebulan lalu kami bertemu penyuluh Disperindag. Kami berencana meningkatkan omset, hingga diarahkan untuk berimitra dengan cor kuningan Trowulan (penyedia handle furniture kami) dan IKM furniture untuk pembuatan bagian kaki meubel. Semoga kemitraan ini, membantu pendapatan IKM yang terpuruk akibat pandemi Covid-19,” terang Eric.

Bupati Ikfina Fahmawati, selanjutnya pada sambutan arahan menyampaikan permasalah besar yang dirasakan para pelaku IKM, yakni ketersediaan pasar. Bupati Ikfina menilai kolaborasi ini, menjadi salah satu solusi pemecahan masalah bagi para pelaku IKM, khusunya dalam masa sulit pandemi Covid-19.

“Pandemi membuat IKM kesulitan mencari sasaran pasar. Belum lagi ditambah masalah modal. Kerjasama ini sangat baik, dan bisa jadi salah satu solusi. Kita mengakui memang persaingan pasar ekspor sangat ketat. Apalagi dengan Negara China, yang mampu produksi barang sama dengan harga lebih murah. Karena apa? Ongkos tenaga kerja mereka lebih murah. Ini juga catatan bagi kita. Namun, saya setuju dengan Pak Eric untuk menekankan tiga hal. Yakni kualitas, kuantitas dan tepat waktu pengiriman. Saya mohon jangan sampai berubah. Saya juga berharap PT yang lain, bisa mengikuti langkah Pak Eric dengan melibatkan IKM,” jabar bupati.

Dalam closing statement, bupati menyebut bahwa saat ini perdagangan barang di Jawa Timur mengalami surplus meski dalam pandemi Covid-19. Ini adalah kabar yang baik, sebagai sinyal pertumbuhan ekonomi kembali bangkit.

“Ekspor barang ke luar negeri memang ada penurunan. Namun, sayap perdagangan ekspor ke antarprovinsi malah naik dan meningkat atau surplus. Ke depan untuk Kabupaten Mojokerto, saya berharap agar Disperindag bisa memfasilitasi,” tandas bupati. (man)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *