Sedih, Anak Dibawah Umur di Mojokerto Trauma Berat Setelah Jadi Korban Pemerkosaan

Indonewsdaily.com, Mojokerto- Trauma berat dialami oleh PD (15) yang menjadi korban pemerkosaan. Gadis yang masih duduk dibangku kelas 2 SMP itu kini termenung mengurung diri. Saat ini, PD tinggal bersama neneknya di Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto itu tidak berani keluar rumah.

Nenek korban, Alf (60), mengatakan saat ini PD tengah hamil. Bahkan, PD harus putus sekolah karena trauma serta tidak berani keluar rumah. “Dia kalau ketemu pelaku masih tidak berani. Sejak bulan puasa dia tidak mau sekolah. Cuma kata Bu Camat setelah babaran (lahiran) dia disekolahkan lagi,” kata Alf, Rabu (22/9/2021).

Masih kata Alf, sejak balita PD telah ditinggalkan kedua orang tuanya. Selama ini, PD dirawat neneknya dan kakak laki-lakinya. Hanya saja, kakaknya sekarang jarang ada dirumah. “Kadang kakaknya setiap minggu untuk memberi Rp 100 ribu. Kadang juga dapat bantuan sama Bu Camat dan tetangga,” beber Alf.

Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari Alf mengaku hanya mengandalkan penghasilan kakaknya yang berprofesi sebagai kuli bangunan. Terkadang juga mendapat bantuan dari orang lain.

Sementara itu, dua pria yang diketahui berinisial W (57) dan P (65), telah ditetapkan sebagai tersangka. Saat ini kedua tersangka tengah menjalani proses hukum terkait kasus pemerkosaan tersebut.

Saat melakukan aksi bejatnya tersebut, W melakukan persetubuhan terhadap korban pada 3 April 2021 di sebuah gubuk tengah sawah. Setelahnya, W memberi uang Rp 20 ribu kepada korban.

Sementara tersangka P melakukan perbuatan serupa terhadap korban di sebuah rumah kosong ketika PD melintas di depan rumah tersangka setelah bermain dengan temannya pada 11 April 2021. P mencabuli korban sebanyak dua kali di rumah kosong kemudian memberinya uang Rp 50 ribu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *