Tanamkan Kemandirian Santri Melalui Pendampingan Pengelolaan Susu dan Budidaya Lele

Hasil susu yang telah diolah lebih sehat dan di sukai anak anak dengan berbagai rasa.

Indonewsdaily.com, Kota Malang – Tim dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) melakukan pengabdian masyarakat ke ponpes Nurul Muttaqin Albarokah, Tlogowaru Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Kegiatan dilakukan oleh Dr. Tri Eko Susilorini beranggotan Dr. Kuswati, Rini Dwi Wahyuni, M.Sc, Ria Dewi Andriani, M.Sc, Poespitasari Hazanah Ndaru,M.P., dan Wike Andre Septian, M.Si. Mereka memberikan pelatihan pengolahan susu, hibah alat pasteurisasi dan mesin chiller, serta budidaya sebagai upaya perbaikan gizi kepada santri dan santriwati.

Menurut Icus (sapaan akrab Dr. Tri Eko), mayoritas usia para santri dalam masa pertumbuhan sehingga memerlukan asupan protein yang cukup. Terlebih ponpes Nurul Muttaqin Albarokah memiliki 351 santri, terdiri atas 135 santri putra dan 216 santri putri yang memiliki permasalahan pemenuhan gizi.

Kegiatan pelatihan pengolahan susu tersebut mendatangkan praktisi sekaligus alumi Fapet UB, Dr.Dodik Suprapto, S.Pt.,M.Sc. Dia mengajarkan pembuatan dan pengemasan susu pasteurisasi kepada 12 santri dan santriwati, Minggu (6/2/2022).

Usai mendapatkan sekilas pengantar mengenai susu oleh Ria Dewi, M.Sc, peserta diajak mengolah 100 liter susu segar menggunakan alat pasteurisasi.

Pasteurisasi ialah proses pemanasan menggunakan suhu di bawah 100 derajat celcius dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya mematikan sebagian mikroba dengan meminimalisir kerusakan protein akibat suhu yang terlalu tinggi dan untuk memperpanjang daya simpan susu. Karena salah satu sifat susu segar adalah mudah rusak dan terkontaminasi.

Pasteurisasi 100 liter susu menghasilkan 500 botol yang siap dibagikan kepada para santri. Selanjutnya tim Fapet UB akan memberikan bantuan susu segar saja dan diolah secara mandiri oleh para santri.

“Kedepannya kami berharap para santri mampu menjual susu pasteurisasi hasil olahan mereka sendiri. Sehingga dapat menambah pendapatan bagi pondok sekaligus menumbuhkan jiwa wirausaha dan meningkatkan kreativitas,” kata Icus.

Disamping itu Icus dan tim, juga akan memberikan bantuan bibit lele untuk dibudidaya sebagai sumber bahan makanan pari santri. Pelatihan budidaya lele akan dipandu oleh Wike Andre, M.Si dan diterapkan pada kunjungan berikutnya. Sementara pembuatan kolam lele telah dilakukan, Sabtu (5/2/2022). (*/win)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *