Indonewsdailycom, Nabire – Kapolres Nabire AKBP Kariawan Barus, memimpin kegiatan Focus Group Discussion (FGD). Dihadiri unsur muspida, seperti Pj Bupati Nabire dr. Anton T Mote, dan Dansim 1705/Nabire Letkol Inf. Anjuanda Pardosi.
FGD digelar bertujuan sebagai langkah antisipasi timbulnya kerusuhan menjelang, pasca Pemungutan Suara Ulang (PSU) hingga sedang pleno (KPU) penetapan pemenang pilkada Nabire 2020.
“Kami semua menghendaki PSU Nabire aman dan damai tidak terjadi kerusahan yang menimbulkan keributan dan pembakaran fasilitas umum seperti telah terjadi di Yahukimo,” katanya, Jumat (16/7/21).
Barus mengajak unsur forkopimda, instansi dan dinas serta instansi lainnya untuk bisa mengamankan kantor masing -masing jika hal tidak diinginkan terjadi. Dalam rapat pun dibahas terkait perkembangan kasus Covid-19 yang pergerakannya terus naik.
“Sesuai Instruksi Mendagri nomor 15 tahun 2021 tentang PPKM Darurat, Nabire telah menjalankan PPKM Mikro dengan pengetatan mobilisasi masyarakat lewat transportasi darat, laut dan udara,” tambahnya.
Pengetatan pintu masuk ke Kabupayen Nabire bertujuan untuk meminimalisir penyebaran dan memutus rantai Covid-19. Terhitung mulai tanggal 18 – 31 Juli 2021 sedikitnya 100 personil gabungan TNI/POLRI dan Satpol PP akan diterjunkan di sejumlah titik perbatasan Kabupaten Nabire dengan Kabupaten tetangga.
Sementara itu Pj Bupati Nabire Anton Mote, menyatakan pemerintah siap mendukung dalam menyukseskan PSU 28 Juli 2021.
“Tugas kami menjalankan roda pemerintahan dan kami pun siap menyukseskan PSU pilkada Kabupaten Nabire,” ujar Anton.
Hal senada dikatakan Dandim 1705/Nabire Letkol Inf. Anjuanda Pardosi, bahwa Kodim siap mengamankan dan menyukseskan terselenggaranya PSU dan mendukung langkah Pemkab Nabire dalam pelaksanaan PPKM Mikro.
“Kami siap menyukseskan PSU Nabire yang aman dan damai serta mendukung langkah pemerintah dalam menerapkan PPKM sebagai upaya bersama guna memutus rantai penyebaran Covid-19 di daerah ini,” kata Pardosi. (Kur)
