Cerita Emak-emak yang Ditipu Arisan Lebaran, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Indonewsdaily.com, Mojokerto — Ratusan emak-emak di Kecamatan Ngoro Mojokerto melaporkan Tarmiati alias Mia (42) ke polisi. Emak-emak ini merasa ditipu lantaran uang arisan lebaran yang sudah dibayarkan tak kunjung cair. Tak main-main, kerugian ratusan peserta arisan mencapai Rp 1 miliar.

Salah seorang yang melaporkan Mia ke polisi adalah Jamiah (52), warga Desa Lolawang, Kecamatan Ngoro. Sebagai ketua kelompok arisan lebaran, ibu dua anak ini mempunyai 102 anggota. Uang arisan yang seharusnya diterima ratusan anggotanya menjelang lebaran, lenyap bersama Mia yang sudah kabur.

“Anggota saya ikut paket arisan kue dan tabungan. Total uang anggota yang dibawa kabur Bu Mia Rp 173 juta,” ungkapnya, Jumat (21/5/2021).

Kisah yang sama juga dialami Luluk Hariyati (54), warga Desa Kembangsri, Ngoro. Ibu 4 anak ini mempunyai 49 anggota yang dia ajak menjadi peserta arisan lebaran di Mia. Kerugian yang dialami puluhan emak-emak tersebut mencapai Rp 51,75 juta.

“Harapan kami pelaku segera ditangkap, semoga uang anggota arisan bisa kembali,” tandasnya.

Dalam menjalankan aksinya Mia ibu dua anak warga Desa Kembangsri, Kecamatan Ngoro, Mojokerto itu menawarkan beragam paket arisan lebaran kepada emak-emak di Kecamatan Ngoro. Sehingga uang yang harus dibayar masing-masing peserta tiap pekan dan hasil yang akan mereka dapatkan, bervariasi.

Mulai dari paket tabungan dengan tarif Rp 50.000 per minggu, paket kue Rp 12.000 dan Rp 10.000, paket sembako Rp 9.000, paket beras Rp 6000, paket daging Rp 8000, paket rambak Rp 11.000, hingga paket minuman Rp 2.500 dan paket teh Rp 3.000. Para peserta membayar arisan setiap pekan sampai 46 kali dalam setahun ke Mia. Hasilnya dibagikan paling lambat 1 minggu menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Arisan lebaran yang digawangi Mia tersebut, sudah berjalan sejak 2014. Namun, saat memasuki tahun ketujuh, arisan mulai bermasalah. Pasalnya, Mia kabur bersama uang arisan ratusan peserta lima pekan sebelum lebaran. Yakni pada 8 April 2021 lalu.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo mengatakan perkiraan kerugian para korban Rp 1 miliar lebih.

“Untuk nilai pastinya masih kami investigasi,” terangnya.

Ratusan emak-emak korban arisan lebaran fiktif itu pun melapor ke Polsek Ngoro. Saat melapor, para korban yang mayoritas warga Kecamatan Ngoro, Mojokerto diwakili 6 ketua kelompok arisan. Mereka juga menyerahkan barang bukti berupa buku tabungan, rekapan arisan, serta bukti percakapan dengan Mia.

“Pelaku kabur bersama keluarganya ke Jawa Tengah. Kami kerahkan tiga tim untuk mengejar pelaku,” tegas Andaru.(man)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *