Ketum Haris Sambangi Pesantren NU, Dikado Buku Sejarah Sunan Giri

Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama saat kunjungan di Ponpes Luhur Kota Malang.

Indonewsdaily.com, Kota Malang – Ketua Umum DPP KNPI sekaligus Mandataris Kongres XVI Pemuda/KNPI Haris Pertama melakukan kunjungan ke kampus UB dan singgah di Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Kota Malang Jawa Timur, pada Jumat 8/7/2022.

Ketum Haris didampingi tokoh alumni GMNI Gandung Rafiul NH, Sekretaris KNPI Jatim Liga Alam M dan Ketua Peradi Kabupaten Malang yang juga Wakil Ketua DPD KNPI Jatim Agustian Siagian, S.H.

Di pesantren mahasiswa berhaluan Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah (Aswaja) yang sarat kultur NU tersebut Bung Haris Pertama bersilaturrahmi dengan pengasuh pondok Gus Muh. Danial Farafish, S.H, MAg. Ketum DPP KNPI yang terpilih kembali di Kongres XVI Malut tersebut juga memberikan motivasi kepada ratusan santri Luhur yang merupakan mahasiswa yang kuliah di berbagai kampus di Malang.

“Selain memperdalam ilmu agama, santri mahasiswa juga hendaknya memperkuat wawasan iptek dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompetitif,” ujar Haris Pertama.

Menurutnya generasi muda mahasiswa yang dididik di lembaga pesantren memiliki kelebihan dan potensi untuk menjadi pemimpin segala sektor pembangunan dan juga menjaga peradaban. Peran santri sangat penting dalam menjaga bangsa dan negara agar selamat dunia akhirat.

Haris Pertama yang juga menjabat Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga di Majelis Nasional Korps Alumni HMI (MN KAHMI) memberikan sumbangan dana untuk mendukung program renovasi LTP Luhur Malang yang sedang dikerjakan secara gotong royong oleh para santri.

Pengasuh Pesantren Gus Danial memberikan kado berupa buku “Sejarah Perjuangan dan Dakwah Islamiyah Sunan Giri” yang merupakan hasil riset mendalam tentang perjuangan salah satu Wali Songo dari Gresik.

Tokoh pendiri LT Pesantren luhur Malang, (alm) Prof. Dr. K.H. Ahmad Mudlor, S.H, merupakan inisiator sekaligus ketua tim riset sejarah perjuangan Sunan Giri yang dilakukan selama dua tahun. Penasehat tim riset terdapat nama tokoh pendidikan NU berpengaruh masa itu seperti Prof. Dr. HM. Koesnoe, S.H dan KH. Oesman Mansyur.

Hasil riset tersebut menjadi referensi yang sangat penting mengungkap sejarah masuknya Islam di Jawa Timur dan jejak-jejak dakwah Wali pendiri Kerajaan Giri Kedaton abad 15 tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *