Menyeragamkan Sistem Informasi Fakultas Melalui Layanan Terintegrasi UB Satu Data

Situasi Kegiatan Sosialisasi Penyusunan Laporan Indentifikasi Inovasi Perguruan Tinggi Yang Di Peruntukkan Bagi Unit-unit Kerja Tiap Fakultas.

Indonewsdaily.com, Kota Malang – Divisi Reformasi Birokrasi kembali menyelenggarakan Kegiatan Pelaksanaan Sosialisasi Penyusunan Laporan Identifikasi Inovasi Perguruan Tinggi yang diperuntukkan bagi unit-unit kerja di fakultas,(20/6/2023).

Hal ini Sesuai dengan arahan dari Dikti berkaitan tentang pengelolaan dan inventarisasi aplikasi/inovasi di lingkungan kampus, saat kini Universitas Brawijaya (UB)  merekapitulasi 124 aplikasi/inovasi yang telah teridentifikasi ( rinciannya sebagai berikut : Divisi Teknik Informasi 23, unit kerja 44, dan fakultas 57 aplikasi).

Dr. Tri Wahyu Nugroho SP, Msi selaku Sekertaris Universitas UB mengungkapkan bahwa sistem yang selama ini dibangun seharusnya mempermudah dan membantu pekerjaan di tiap-tiap unit kerja, namun kenyataannya di lapangan semakin banyak sistem disematkan dalam aplikasi ternyata menciptakan hal yang masih menimbulkan polemik dan kebingungan, khususnya sistem bersifat prosedural di fakultas maupun program studi.

“Setelah melakukan indentifikasi di tingkat pusat, kami masih menemukan beberapa aplikasi unit-unit kerja belum terasa optimal dan terintegrasi dengan baik, maka dari itu perlu ada koordinasi dan penataan ulang mulai dari tingkat pusat hingga fakultas agar tetap dinamis namun seragam, mencakup semua aspek akan tetapi sederhana dan mudah diakses oleh pengguna,” ungkapnya.

Selanjutnya Direktur Divisi Teknik Informasi Dr. Raden Arief Setyawan ST, MT menambahkan apabila dengan terintegrasinya semua sistem informasi ke dalam kendali “UB Satu Data” akan memudahkan untuk migrasi maupun pembaharuan data, pelaporan dan pertanggungjawaban hingga keamanannya.

Menurutnya layanan akademik milik UB saat ini menjadi salah satu contoh sistem informasi terintegrasi, aplikasinya sudah tertata sesuai dengan alurnya masing-masing mulai dari pendaftaran calon mahasiswa hingga wisuda kelulusan, seperti sinkronisasi aplikasi seperti SELMA, ADMISI, SIM UB (SIAKAD, SIADO, beasiswa), SIUDA, SINATRA, UPKK serta alumni, IKA UB.

“UB Satu Data akan mengakomodir beragam sistem informasi mulai dari akademik, kemahasiswaan umum dan keuangan melalui satu akses layanan aplikasi yaitu Gapura. Tentunya kami berharap dengan terintegrasinya semua sistem di lingkungan UB dapat diimplementasikan sesuai dengan apa yang disepakati bersama, tidak ada overlapping, perbedaan prosedur maupun data sehingga informasi dapat tersampaikan dengan valid,” katanya.

Untuk mewujudkan sistem terintegrasi kedepannya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghadapi tantangan UB Satu Data, diantaranya seperti adanya kesepakatan sebagai penanggung jawab data untuk memastikan validasi data tersebut (misal data kepegawaian, data penelitian dan pengabdian, data inovasi dan mahasiswa), kemampuan SDM stakeholder di unit kerja/fakultas dalam beradaptasi di sistem UB Satu Data, belum adanya dasar hukum mengenai implementasi aplikasi serta SOP secara detail. (windu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *