Sedih! Meninggal karena Covid-19, Sebanyak 5.082 Anak di Jatim Kehilangan Orang Tua

Indonewsdaily.com, Surabaya- Miris sebanyak 5.82 anak di Jawa Timur kehilangan orang tua mereka karena covid-19. Di Jawa Timur sendiri jumlah kematian akibat covid-19 sebanyak 21.012 orang.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Kependudukan (P3AK) Jatim Dr Andriyanto menyebut, 5.082 anak kehilangan orang tuanya akibat meninggal terpapar Covid-19.

“Dari jumlah kematian akibat covid-19, estimasi jumlah anak yang ditinggal meninggal orang tuanya di Jatim sebanyak 5.082 dengan asumsi seperempat jumlah penduduk Jatim adalah anak usia 0-18 tahun,” ujar Andriyanto dalam keterangannya, Rabu (4/8/2021).

Andriyanto menjelaskan, kasus kematian COVID-19 juga menimpa anak-anak. Jumlahnya mencapai 114 jiwa. dengan rincian 50 anak-anak berusia 0-5 tahun, dan 64 anak berusia 6-18 tahun.

“Secara kumulatif, jumlah anak-anak yang terpapar COVID-19 di Jatim sekitar 27.480 jiwa,” ungkapnya.

Pemprov Jatim sendiri, lanjut Andriyanto, berkolaborasi dengan lembaga masyarakat serta forum anak untuk menginisiasi pemulihan psiko sosial terpadu bagi anak-anak yang kehilangan orang tuanya karena terpapar COVID-19.

“Pendataan anak-anak kehilangan orang tua yang meninggal karena COVID-19 by name by address masih dalam proses, untuk dilakukan intervensi dan pemberian bantuan spesifik anak. Bahwa anak-anak tersebut juga akan didampingi oleh pendamping psikolog untuk dilakukan assessment dan penguatan psikis selama pandemi berlangsung,” katanya.

“Anak-anak tersebut juga akan kita lakukan intervensi peningkatan kapasitas anak dengan edukasi dan pelatihan kewirausahaan oleh pelatih profesional, yang barangkali dibutuhkan anak-anak remaja, melalui daring atau offline di UPTD Dinsos Jatim. Juga bekerja sama dengan Dinas Dukcapil untuk memastikan Anak-anak tersebut memperoleh hak-hak sipilnya, misalnya akte kematian orang tua, akte kelahiran, KK yang ada namanya, Kartu Identitas Anak (KIA), perekaman KTP bagi yang mau berusia 17 tahun,” sambungnya.

Andriyanto mendorong untuk percepatan vaksinasi bagi anak usia 12-17 tahun di Jatim. Itu dilakukan agar segera mencapai herd immunity.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *