Strategi Andreas Eddy Susetyo dalam Mencapai Ketahanan Pangan

Anggota DPR RI Komisi XI Fraksi PDI Perjuangan, Ir. Andreas Eddy Susetyo, MM saat diskusi publik untuk mewujudkan ketahanan pangan di Kepanjen, Kamis (10/8).

Indonewsdaily.com, Malang – Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo, mengajak para kepala desa terus menggali potensi yang dimiliki desa untuk mewujudkan ketahanan pangan.

Hal ini disampaikan Andreas Susetyo dalam Diskusi Publik Menggali Potensi Desa Guna Mewujudkan Ketahanan Pangan di Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (10/8/23).

Dalam diskusi yang juga dihadiri Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Achmad Subarkah ini dihadiri 160 Kepala Desa (Kades) se-Kabupaten Malang.

Andreas Susetyo mengungkapkan beberapa masalah yang masih harus dicarikan pemecahan secara bersama, dalam rangka melaksanakan ketahanan pangan tersebut.

Diungkapkan, data dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menunjukkan bahwa setiap tahun lahan pertanian di Indonesia berkurang 100 hektar.

Padahal kebutuhan produk pertanian terus meningkat seiring pertambahan jumlah penduduk.

“Jadi, memang harus dicarikan upaya dan terobosan tertentu sehingga bertani menjadi pekerjaan yang banyak diminati,” papar Politisi PDI Perjuangan ini.

Andreas juga mengungkapkan beberapa tantangan dalam mewujudkan ketahanan pangan di tanah air. Diantaranya, adalah perubahan iklim.

Sebab, pergantian musim di Indonesia sekarang telah mengalami perubahan sehingga masa tanam sering tidak bisa diperkirakan secara tepat.

“Sebelumnya, para petani bergantung  kepada cuaca untuk menanam padi. Tapi sekarang hal tersebut, tidak bisa lagi menjadi tolok ukur,” urainya.

“Sebab saat ini musim hujan sudah tidak teratur. Dampaknya, petani mengalami kerugian karena padi yang ditanamnya kebanjiran atau bahkan kekeringan karena tidak ada air,” sambung Andreas.

Karena itu, dalam diskusi yang berlangsung gayeng ini, Wakil Rakyat dari Dapil Malang Raya ini mengungkapkan sejumlah arah dan strategi kebijakan pangan nasional.

Yakni, pemantapan ketahanan pangan melalui kebijakan ketahanan pangan pada aspek ketersediaan, difokuskan pada peningkatan ketersediaan pangan berbasis pangan lokal, penanganan akses pangan secara fisik dan ekonomi, serta penanganan daerah rentan rawan pangan.

“Kemudian, aspek keterjangkauan pangan difokuskan pada stabilisasi pasokan dan harga serta penguatan cadangan pangan,” bebernya.

“Aspek penguatan cadangan pangan dan pemanfaatan pangan difokuskan pada percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis pangan lokal. Dan pengawasan keamanan dan mutu pangan,” sambungnya.

“Karena itu, sangat diperlukan kerjasama dan sinergi diantara seluruh pihak untuk mewujudkan ketahanan pangan di tanah air,” pungkas Andreas Eddy Susetyo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *