Warga Ternak Bebek di Eks Lokasi Sabung Ayam Dengkol Singosari

Lokasi eks sabung ayam yang di manfaatkan oleh warga untuk membudidayakan Bebek pedaging.

Indonewsdaily.com, Malang – Lokasi Eks Sabung Ayam atau perjudian 303, di Pasar sapi Desa Dengkol Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, dengan halaman yang tidak begitu luas, tak menghalangi warga untuk melakukan kegiatan positif dengan beternak bebek potong yang saat ini pun hasilnya lebih menggiurkan. Ternak bebek potong ini yang diinisiasi dari warga sekitar.

Sebagai Hal positif dilakukan warga untuk beternak bebek pedaging,meskipun lahan ini tidak terlalu luas namun sangat positif untuk dilakukan.

Salah satu warga Sunardi mengatakan bahwa tempat tersebut mampu menampung hingga 1000 ekor bebek.

“Sementara ini, kami mengembangkan 500 bebek potong sebagai usaha, tapi yang sebenarnya tempat ini bisa menampung 1000 bebek, dengan memanfaatkan pekarangan bekas kalangan (sabung ayam),” ungkap Sunardi kepada awak media Rabu, (12/07/23)

Menurutnya, ternak bebek pedaging atau bebek potong merupakan salah satu usaha yang layak untuk dicoba. Pasalnya, saat ini banyak permintaan akan pasokan daging bebek menjadi sebuah peluang yang sangat menjanjikan bagi para peternak.

“Mengapa kami pilih bebek potong, karena di kota-kota besar seperti Medan, Surabaya, dan Jakarta termasuk Malang sendiri kini semakin banyak bermunculan usaha kuliner. Rata-rata usaha tersebut menyediakan menu berbahan baku daging bebek. Cita rasa dan tekstur daging unggas kaki berselaput ini sangat unik, lebih berserat dan amat disukai oleh penggemarnya,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa lokasi yang berada RT 01 RW 09 Dusun Klosot Sidodadi lawang Kabupaten Malang,
yang dikelolah warga yakni di sebalah Pasar sapi itu, karena sudah lama ditinggal penyewanya, yang dulu digunakan sebagai ajang adu ayam. Karena sudah tidak digunakan lagi kini lahan tersebut dipakai untuk ternak bebek dan ayam.

“Dulu pernah dibuat tempat adu ayam, namun dulu pernah dirazia oleh Polsek Singosari dan semenjak itu, telah dialih fungsikan atau dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk dijadikan Pengembangan bebek potong,” jelasnya.

Nardi menambahkan bahwa ternak bebek ini yang berbasis kearifan lokal, telah dilakoni selama beberapa bulan terakhir untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.

“Ternak ini, kami lakukan semenjak lahan ini ditutup oleh petugas dan Kandang ini kami manfaatkan,” tutupnya. (win)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *