Bakal Calon Rektor UGM Prof Teguh Budipitojo Siap Perkuat Jatidiri UGM

Dukungan dari elemen nasionalis lintas generasi kepada Prof. drh. Teguh Budipitojo, M.P., Ph.D., yang menjadi salah satu bakal calon rektor UGM 2022-2027, Sabtu (24/4).

Indonewsdaily.com, Yogyakarta – DPK GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) Fakultas Kedokteran Hewan beserta Alumni GMNI lintas generasi menggelar buka bersama yang bertajuk “Buka Bersama Banteng-banteng Yogyakarta” bertempat di Warung Konco Ndeso, Sleman, D.I Yogyakarta, Sabtu (23/4).

Dalam kegiatan itu juga dilakukan Sarasehan dengan tema “Nyawiji Menuju UGM 1, Kembali ke Kampus Pluralis dan Kerakyatan” yang dihadiri ratusan tokoh-tokoh nasionalis baik yang dari kampus UGM maupun dari luar UGM, dan GMNI lintas generasi sebagai bentuk dukungan kepada Prof. drh. Teguh Budipitojo, M.P., Ph.D., yang menjadi salah satu dari 7 bakal calon rector Universitas Gadjah Mada (UGM) periode 2022-2027.

“Pemilihan rektor UGM periode 2022-2027 merupakan sebuah pesta bagi seluruh sivitas akademika seluruh UGM, jadi dalam sebuah pesta kita harus bergembira, baik itu bagi calon-calonnya, dosen-dosennya, tenaga pendidik, mahasiswa, dan semuanya harus bahagia, maka dari itu mari kita ciptakan kebahagiaan dalam pemilihan rektor UGM ini,” jelas Prof Teguh mengawali pemaparannya dihadapan semua yang datang dalam kegiatan buka bersama banteng-banteng Yogyakarta, Sabtu (23/4).

Suasana buka bersama banteng-banteng Yogyakarta, Sabtu (23/4).

Menurutnya, sebelum memutuskan untuk ikut ambil bagian dengan menjadi bakal calon rektor UGM periode 2022-2027 membutuhkan proses yang sangat panjang, sampai akhirnya yakin dan mendaftarkan diri sebagai salah satu bakal calonnya. “Dorongan yang kuat dari kawan-kawan nasionalis baik itu dari internal di UGM maupun dari luar UGM membuat saya luluh dan bersedia sepenuh hati untuk maju dalam pemilihan rektor UGM,” ungkap Prof Teguh yang saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Hewan UGM.

“Di detik-detik terakhir sebelum pendaftaran ditutup, Saya melengkapi berkas-berkas persyaratannya, tapi alhamdullilah dapat dilengkapi berkat dukungan dari kawan-kawan semua, sehingga bisa lolos menjadi salah satu bakal calon rektor UGM,” sambungnya.

Dorongan dari berbagai elemen nasionalis tersebut, membuat Prof Teguh bertekad untuk menguatkan implementasi nilai-nilai pancasila, kebhinekaan, serta mencegah intoleransi dan menghalau radikalisme di UGM. Hal tersebut menurutnya sebagai penguatan hal yang mendasaran dari tataran ideologisnya.

Prof Teguh juga mengharapkan semua elemen nasionalis mampu bersatu padu dan gotong royong untuk berperan bersama-sama dalam menyukseskan semua tahapan pemilihan rektor UGM ini. “Karena ini semua bukan hanya tentang Saya sebagai bakal calon rektor, tetapi ini juga untuk kita semua, maka satukan langkah, satukan gerak untuk bersama-sama menjadi hal yang penting,” tegasnya.

Menguatkan Jati Diri Kampus UGM

Universitas Gadjah Mada (UGM) memiliki lima (5) jati diri yaitu Universitas Nasional, Universitas Perjuangan, Universitas Pancasila, Universitas Kerakyatan, dan Universitas Pusat Kebudayaan, yang menurut Prof Teguh, lima jatidiri tersebut yang menjadi arah untuk menentukan gerak langkah kedepannya.

“Lima jati diri UGM tersebut harus menjadi landasan dalam merumuskan visi, misi, dan program kedepannya, penguatan jati diri yang kemudian diterjemahkan ke dalam program-program ini diharapkan akan semakin menguatkan jatidiri kampus UGM yang tentu akan selaras dengan implikasi yang diharapkan baik itu untuk UGM maupun untuk bangsa dan negara Indonesia,” ungkap Prof Teguh yang sewaktu mahasiswa pernah menjabat sebagai Ketua GMNI Fakultas Kedokteran Hewan di pertengah tahun 1980-an.

Dalam implementasi jati diri UGM saat ini, menurut Prof Teguh ada beberapa hal yang belum Pas. “Misalnya saja hal yang sangat sederhana, UGM mengatakan bahwa kita kampus kerakyatan, tetapi masalah pengadaan snack rapat yang ini paling sederhana, kebijakan sekarang hanya mengakomodir pengusaha snack yang sudah masuk e-purchasing, alhasil pengusaha-pengusaha kecil yang membuat snack tidak bisa untuk terlibat proses pengadaan snack di UGM, padahal kita mengaku kampus kerakyatan, itu salah satu contoh sederhananya, artinya jika kita masih ingin menguatkan jati diri sebagai kampus kerakyatan ya perlu direvisi aturan tersebut agar memberikan peluang bagi pengusaha kecil dalam bidang snack untuk ikut berkontribusi, itu hal yang sederhana.” lanjutnya.

Prof. drh. Teguh Budipitojo, M.P., Ph.D., saat menyampaikan penguatan jatidiri UGM jika kelak terpilih menjadi rektor UGM periode 2022-2027, Sabtu (23/4).

Jika pada akhirnya dirinya terpilih menjadi rektor UGM periode 2022-2027, Prof Teguh menegaskan bahwa UGM harus sudah selesai dengan dirinya sendiri. Hal ini dapat diartikan, bahwa hal-hal kecil dan sederhana seperti pengadaan snack, dan juga hal-hal lainnya dapat diselesaikan dalam waktu satu tahun jika dirinya menjabat sebagai rektor UGM.

“UGM itu tempatnya semua ahli dalam semua bidang, sehingga kontribusinya tentu harus lebih nyata, tidak malah sibuk hanya di internal kita saja, misalkan urusan UKT ya harus segera diselesaikan, urusan fasilitas mahasiswa juga harus segera diselesaikan, kesejahteraan dosen dan tenaga kependidikan harus selesai juga, masalah-masalah itu, kalau saya terpilih menjadi rektor UGM harus bisa diselesaikan dalam waktu satu tahun,” tegasnya.

Selain itu, Prof Teguh melanjutkan, UGM harus memberikan kontribusi pada kemajuan Indonesia. Misalnya saja persoalan fenomena kenaikan harga-harga bahan pokok yang terjadi akhir-akhir ini, UGM harus memberikan kontribusi dan merumuskan langkah-langkah yang perlu dilakukan, karena di UGM memiliki semua jenis bidang keilmuan, maka dari itu setiap ada fenomena UGM harus responsif untuk menunjukkan kontribusinya untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut.

“Maka kedepannya kepemimpinan UGM yang terdiri dari Rektor, Wakil Rektor, dan Dekan harus menjadi satu kesatuan, berkolaborasi, dan memperkuat koordinasi untuk menciptakan birokrasi kampus yang lincah dan responsif demi menguatkan jati diri UGM dan berkontribusi untuk mencari solusi terhadap semua permasalahan bangsa,” harapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *