Dinas Pariwisata DIY Akan Realisasikan Program Work From Jogja, Begini Skemanya

Indonewsdaily.com, Jogja – Dinas Pariwisata (Dinpar) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan meluncurkan program Work From Jogja, yang akan ditargetkan mulai bulan Juli Mendatang. “Bulan Juli target realisasi Work From Jogja. Ini sedang proses, dalam bulan Juni ini kita proses, saya kira nanti kita bisa kerucutkan bersama,” jelas Kepala Dinpar DIY, Singgih Raharjo, Senin (7/6).

Singgih menilai, realisasi program Work From Jogja dapat terealisasi dengan baik, karena dukungan dari protokol kesehatan dan fasilitas pendukung juga tidak kalang mentereng dari daerah lainnya.

“Jadi sebetulnya kemarin kita sudah mempersiapkan untuk Work From Jogja, bukan berarti kita latah tapi Jogja, saya kira dengan situasi dan kondisi sangat memungkinkan. Kemudian dari sisi penerapan protokol kesehatan diusaha pariwisata sudah sangat bagus,” ungkapnya.

Singgih melanjutkan, hingga saat ini sudah ada 269 usaha pariwisata yang tersertifikasi CHSE yang meliputi unsur Cleanliness (Kebersihan), Health (Kebersihan), Safety (Keamanan) & Environtment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).

Belum lagi, Singgih menambahkan, dengan sejumlah fasilitas dan usaha pariwisata lain yang juga telah dilakukan verifikasi oleh teman-teman Satgas Covid-19 di Kabupaten/Kota.

“Jika usaha pariwisata belum terverifikasi maka yang bersangkutan tidak diperkenankan untuk beroperasi,” tegasnya

Singgih menilai berawal dari verifikasi usaha pariwisata tersebut maka selanjutnya akan meningkatkan kepercayaan diri. Baik dari para wisatawan atau para pebisnis yang akan melakukan Work From Jogja.

“Jadi ini betul-betul punya pilihan yang sangat bagus dari sisi protokol kesehatan dan dari sisi infrastruktur. Dari koneksi internet kemudian fasilitas hotel, saya kira kita punya banyak sekali pilihan,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DPD DIY, Deddy Pranawa Eryana, menyambut baik rencana program Work From Jogja tersebut. Bahkan pihaknya sudah siap dan menggu program itu di realisasikan.

“Persiapan itu tidak hanya dari sektor protokol kesehatan saja yang meliputi CHSE. Bahkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 juga telah dilakukan bagi para pelaku pariwisata. Selain itu infrastruktur pendukung lainnya pun telah turut dipersiapkan secara matang. Agar nantinya pelaksanaan program itu dapat dilakukan secara maksimal,” tutupnya. (Agil W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *