Papua  

Dukung PPKM, Paguyuban Pasundan Papua Cabang Nabire Hentikan Kegiatan

Indonewsdaily.com, Nabire – Selama Pemberlakuaan Pembatasan Masyarakat skala Mikro (PPKM Mikro) Paguyuban Pasundan Papua (PPP) Cabang Nabire menghentikan semua kegiatan rutin.

“Selama masa PPKM Mikro diberlakukan di Kabupaten Nabire, maka seluruh kegiatan rutinan kami dinyatakan dihentikan untuk sementara waktu,” kata Ketua PPP H Doris Atang Suryana, Rabu (14/7/21).

Doris yang biasa dipanggil Uak Haji, kegiatan rutinan Yasinan dan Tahlil (Kamis) dan Pertemuan rutin bulanan sementara dihentikan sampai Pemkab Nabire mencabut kebijakan pelaksanaan PPKM Mikro.

“Insya Allah kami patuh peraturan pemerintah, apa yang diinstruksikan Bupati Nabire di masa pandemi ini kami jalankan,” tambahnya.

H Doris yang juga merupakan owner toko Aa Gorden, sebenarnya banyak hal yang perlu dibenahi dalam ormas yang dipimpinnya.

PPP harus sensitif, adaktif, inovatif dan mandiri dalam segala bidang. PPP bukan cuma sebatas organisasi warga sunda yang cuma mengedepankan sisi religius, namun ia berharap para pengurus, kaum muda yang terlibat di organisasi berpikiran maju, harus bisa menunjukan bahwa PPP ada dan terus bergerak.

“Seniman silahkan kembangkan bakat seninya, atlet silahkan tunjukan prestasi olahraganya, tetapi tetap dalam satu wadah,” jelasnya.

Warga Pasundan dinilainya banyak yang memiliki talenta baik bermain musik, menari, bulu tangkis, bola voly, kesenian pencak silat (Cimande) dan lainnya untuk bisa dikembangkan dengan cara diajarkan kepada generasi muda agar kesenian sunda bisa lestari dan dipahami para generasi millenial.

“Saya lihat banyak warga Sunda Nabire yang memiliki berbagai bakat, silahkan ajarkan, latih anak- anak dengan keterampilan yang dimiliki, terutama kesenian adat sunďa, seperti calung, kendang, dog-dog, angklung dan lainnya agar mata rantai kesenian suku sunda tidak terputus,” imbuhnya.

Dirinya sebagai Ketua dan Sesepuh PPP, bersiap memberi dukungan dan apresiasi setiap kegiatan positif warganya guna kemajuan bersama dan eksistensi warga sunda di Nabire.

“Silahkan berkarya dan berinovasi dibawah panji Paguyuban Pasundan Papua, dengan menjaga wibawa dan komara warga tatar Silihwangi,” tandasnya.

Uak Haji mengharap warganya untuk tidak terikat dengan satu kebijakan ketua yang terkesan keukeuh dan otoriter, jiwa kebersamaan dan musyawarah untuk maju bersama selayaknya lebih diprioritaskan. (Kur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *