Enam Gelar Juara Liga Inggris Manchester City Terancam Diserahkan ke Liverpool dan MU

Manchester City mengangkat trofi juara Premier League 2021-2022. Sumberfoto: www.bola.net

Indonewsdaily.com – Liverpool dan Manchester United mempunyai peluang untuk meraih gelar juara Liga Inggris yang harus dilepas Manchester City apabila mereka terbukti melakukan financial fair play (FFP).

Total 6 gelar juara Liga Inggris yang didapatkan Manchester City sejak 2011/2012 bisa dicabut apabila terbukti sah melanggar banyak aturan financial fair play (FFP).

Dilaporkan lebih dari 100 pelanggaran FPP yang dilakukan Manchester City dalam penyelidikan selama 4 tahun yang juga beberapa kali tertunda.

Manchester City disebutkan juga oleh Premier League telah melakukan pelanggaran pada 9 musim yang berbeda dimulai sejak musim 2009/2010. Dengan pelanggaran itu, The Citizens diserahkan ke komisi Independent.

Jika Komisi Independent menemukan Manchester City bersalah dalam aturan FPP, The Citizens akan mendapat berbagai hukuman salah satunya terusir dari Premier League.

Ada juga sangsi lain yang akan dihadapi The Citizens yaitu pengurangan poin, pembatasan biaya transfer, larangan transfer, hingga pencabutan gelar juara sebelumnya selama periode pelanggaran terjadi.

Apabila hal tersebut terjadi maka gelar juara yang pernah diraih Manchester City di Liga Inggris sejak 2011/2012 hingga 2021/2022 akan diberikan kepada tim peringkat 2 di Liga Inggris. Posisi Runner Up sendiri ada Manchester United (2011/2012, 2017/2018, 2020/2021) dan Liverpool (2013/2014, 2018/2019, 2021/2022).

Premier League sendiri dalam pernyataan resminya mencantumkan aturan yang diduga dilanggar oleh Manchester City. Kebanyakan peraturan yang dilanggar itu selalu pelanggaran yang berulang.

“Sesuai dengan Aturan Premier League W.82.1, Premier League mengonfirmasi bahwa hari ini telah merujuk sejumlah dugaan pelanggaran Peraturan Premier League oleh Klub Sepak Bola Manchester City ke Komisi,” demikian pernyataan resmi Premier League.

Premier League melakukan investigasi terhadap The Citizens sendiri mulai Maret 2019 setelah salah satu media dari Jerman Der Spiegel melaporkan bocornya dokumen tentang aktivitas keuangan Manchester City.

Laporan pelanggaran itu juga mengakibatkan Manchester City terkena hukuman dari UEFA selama 2 musim dari Liga Champions pada Februari 2020 karena telah terbukti melebihkan pendapatan sponsor pada akun mereka antara 2012 dan 2016.

Namun hukuman larangan bermain di Liga Champions untuk Manchester City tersebut dicabut usai melakukan banding di CAS. Manchester City juga mendapat pengurangan denda dari 30 juta euro jadi 10 juta euro.

Manchester City juga terus melakukan bantahan bahwa tidak melakukan kesalahan dan beranggapan kebocoran email terkait penyelidikan Premier League disebut adanya upaya untuk merusak reputasi klub secara terorganisir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *