Ini Kronologi Bocah Bandulan Yang Hanyut di Sungai Metro

Indonewsdaily.com, Malang Raya – Hujan deras yang melanda Kota Malang pada sore kemarin, Senin (31/05/2021), menyisahkan kepedihan bagi warga Jalan Bandulan, Sukun. Bocah bernama Nabhan Zufaldi Irza (7 th) dinyatakan hilang dan hanyut saat bermain hujan bersama 2 anak lainnya.

Dari pantauan Indonewsdaily.com, setelah dinyatakan hilang, malam kemarin keluarga dan warga dibantu elemen relawan bersama – sama melakukan pencarian. Mulai dari mencari di aliran air (got), penyisiran pinggir sungai hingga pencarian di jalan raya dilakukan guna menemukan bocah tersebut. Pada pagi pukul 06.00 wib keluarga dan warga dikagetkan adanya berita di media sosial telah ditemukan mayat bocah di bibir sungai daerah Jatiasih Pakisaji Kabupaten Malang yang ciri-cirinya persis dengan anak yang dikabarkan hilang tersebut.

Guna memastikan kabar penemuan mayat anak di Pakisaji, Slamet kakek korban berangkat ke Desa Jatisari Pakisaji. Setelah tiba dan melihat mayat anak tersebut, Slamet memastikan bahwa mayat tersebut adalah Fadli cucunya. Perlu diketahui Fadli adalah anak dari pasangan suami istri Muhammad Saiful dan Irawati warga Jl. Bandulan Gang 8 RT.009 RW.001 kelurahan Bandulan Kecamatan Sukun Kota Malang.

Awalnya pada sore kemarin Fadli bersama 2 temannya bermain hujan – hujanan, namun setelah hujan reda dan hanya 2 anak yang pulang. Pihak keluarga kemudian berusaha mencari tahu dan bertanya kepada 2 anak tersebut. “Tetapi yang namanya anak kecil, mungkin takut ya hanya bilang tidak tahu, akan tetapi kedua anak tersebut sempat berkata bahwa saat hujan – hujan, mereka sempat bermain di pinggir selokan,” Jelas Slamet.

Setelah mendengar keterangan dari kedua anak tersebut, malam kemarin warga dibantu elemen relawan bersama – sama mencari sekitar selokan. Ada juga yang menyusuri aliran sungai Metro.

“Tadi pagi saya mendapatkan informasi dari tetangga, bahwa ada penemuan mayat anak si Pakisaji. Kemudian saya bergegas berangkat ke pakisaji dan ternyata benar bahwa mayat anak tersebut adalah cucu saya. Saya sangat terpukul dengan kepergian Fadli, mengingat dia sehari – hari hidup dengan saya karena kedua orangtuanya bekerja,” tutupnya. . ( Agus )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *