Papua  

Ketua KGNP : “Uluran Tangan Pemerintah diperlukan Eksplore Jediete Jade”

Indonewsdaily.com, Nabire – Kekaisaran China sudah berabad-abad lamanya menggunakan cincin/gelang sebagai lambang kejayaan dan kekayaan kekaisarannya.

Batu giok sering digunakan bangsa-bangsa timur, seperti China dan Birma untuk beberapa keperluan, seperti aksesoris berupa cincin, gelang, anring dan liontin.

Ornamen berupa patung Budha, guci, pas bunga dan lainnya tidak terlepas dari pemanfaatan batu yang memiki ion-ion positif yang juga berguna bagi kesehatan tubuh.

Jediete Jade (Giok) jenis Jediete asal Nabire sudah terbukti dan teruji akan kualitas serta manfaat bagi kebugaran tubuh dari ion pembangun batu mulia tersebut.

Namun ternyata untuk mendapatkan batu giok yang diminati pasar global tidaklah mudah. Dibutuhkan kejelian dan ditopang biaya yang tidak sedikit.

“Batu giok yang paling dicari pasar dunia, para kolektor adalah imperial jade hingga saat ini saya pun belum mendapatkannya,” kata Ketua Komunitas Giok Nabire Papua (KGNP) Hardiknas Rachim, Selasa (6/7/21).

Kepadatan jade asal Nabire yang berada pada skala 7,2 mohs tidak menutup kemungkinan imperial jade bisa didapatkan di Nabire. Namun untuk mendapatkannya membutuhkan pendanaan yang cukup besar.

“Kami sangat berharap uluran tangan pemerintah turut mendukung langkah kami dalam mengeksplore giok, yang saya asumsikan bisa menjadi PAD primadona Kabupaten Nabire,” tukasnya.

Diakuinya meskipun batu giok Nabire sudah terkenal hingga mancanegara, penambangannya sendiri masih memanfaatkan limbah dari para penambang emas. Sementara yang jadi lokasi penambangan “si ijo” ini tersebar di Distrik Uwapa dan Makimi.

“Hasil tambang emas Nabire sudah menurun cukup signifikan dalam satu dekade akhir ini, saya kira pemerintah sudah saatnya membuka mata beralih ke pertambangan baru yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi dari emas,” imbuh Hardiknas.

KGNP sangat membutuhkan spirit dari pemerintah setempat berupa bimbingan dan permodalan. Selain sibuk dijual beli batu giok, khususnya batu akik KGNP ikut aktif dalam kegiatan kemanusian.

“Kami tetap eksis dijual – beli batu giok yang kebanyakan kita produksi dalam bentuk cincin / batu akik untuk kualitas premium dan aksesoris atau ornamen untuk kualitas biasa,” jelasnya.

KGNP pun beberapa kali ikut terlibat memberikan sumbangsih kemanusian seperti bantuan banjir bandang NTT, gempa bumi Donggala dan lain-lain. (Kur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *