Plesengan Sepanjang 25 Longsor, Dua Rumah Warga Muharto Terancam Ambrol

Indonewsdaily.com, Kota Malang – Plesengan sepanjang 25 meter dialiran sungai Brantas sekitar pukul 11.00 WIB, siang tadi mengalami longsor, dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa namun 2 rumah warga terancam ambrol, Sabtu (11/12/2021).

Peristiwa plesengan sepanjang 25 meter dengan tinggi 10 meter terjadi dialiran sungai Brantas masuk wilayah di Jalan Muharto Gang 5 RT. 05 RW. 06 Kelurahan Kotalama Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Salah satu warga yang dijumpai di lokasi kejadian, Effendi (43) mengatakan, sebelumnya pada hari Jumat (10/12) kemarin tanah diplesengan sudah mengalami retak, kemudian sama warga tadi pagi (Sabtu, red) melakukan kerja bakti menambal (nembel) yang retak retak tersebut.

“Saat warga menambal yang retak retak tiba-tiba terasa tanah tersebut bergerak lagi. ” kata Efendi pada awak media, Sabtu (11/12) sore tadi.

Ditambahkan Efendi, saat tanah mulai bergerak dua rumah yang dekat plengsengan warga disuruh mengungsi (mengkosongkan) agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Spontan meminta warga untuk melakukan evakuasi. Selang beberapa menit, longsor pun terjadi. Peristiwa terjadi sekitar pukul 11.00 WIB dan Tadi itu suaranya kencang sekali, seperti suara gemuruhnya gunung. Percikan airnya itu, saya lihat juga sampai ke seberang sungai,” ungkap Effendi.

Sementara itu, Analis Perencanaan BPBD Kota Malang, Cornellia Selvyana Ayoe menjelaskan bahwa tanah longsor sepanjang 25 meter dengan tinggi 10 meter itu terjadi akibat gerusan aliran sungai. Terlebih, sejak beberapa hari terakhir Kota Malang diguyur hujan lebat.

“Dipastikan tadi tidak ada korban, namun penghuni di dua rumah di sana sudah diarahkan untuk mengungsi. Karena kalau misalnya ada hujan lebat, pasti ada longsor susulan,” jelasnya.

Disebutkan, pihaknya tidak memiliki kapasitas untuk memberikan bantuan berupa perbaikan kerusakan rumah yang terdampak. Hal itu disebabkan karena lokasi pemukiman itu berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas.

“Itukan lokasinya di DAS Brantas, jadi kami BPBD tidak berhak. Tapi kita naikkan ke DPUPR karena itu sudah ranahnya BWS dan provinsi. Jadi kami hanya bisa kirim sembako dan bantuan evakuasi,” paparnya.

Pihaknya juga mencatat teras depan, teras samping, dapur, dan kamar mandi di tiga rumah warga mengalami kerusakan. Selain itu, juga ada instalasi pipa pembuangan warga hingga pipa PDAM yang terputus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *