Diduga Minum Racun, Pria Pagak Ditemukan Tewas Dalam Kamar Tidurnya

Indonewsdaily.com, Malang – Diduga alami dipresi seorang prai paruh baya asal kecamatan Pagak ditemukan tewas didalam kamarnya dalam kondisi pintu kamar dikunci dari dalam dalam posisi terlentang diatas tempat tidur dengan kedua tangan diatas dada dan mulut keluar busa kering.

Pria tersebut diketahui bernama Djumai (51) warga Dusun Krajan, Rt.06 Rw.02 Desa Sempol, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, Kamis (9/12).

IPTU Supriyono Kapolsek Pagak saat dikonfirmasi awak media mengatakan, kejadian pada hari Rabu, Tanggal 08 Desember 2021 diketahui sekira jam 15.15 WIB telah diketemukan korban meninggal dunia yang ditemukan didalam kamar dengan keadaan pintu kamar dikunci dari dalam.

“Korban diduga dipresi sehingga korban mengakhiri hidupnya dengan cara minum obat keras (racun). Pasalnya, ketika ditemukan korban sudah meninggal dunia dalam posisi terlentang diatas tempat tidur dan mulut korban keluar busa kering dengan meninggalkan selembar surat wasiat yang diduga ditulis oleh korban sebelum meninggal dunia.” kata IPTU Supriyono mantan Kanit Reskrim Polsek Singosari

Ditambahkan Supriyono, Korban berada didalam kamar dengan pintu kamar dikunci dari dalam sejak dhuhur sekira jam 12.30 WIB, Rabu (8/12) siang kemarin. Dan ketika dipanggil namanya tidak menjawab, akhirnya diketahui saudara Andik Usmanto dan saudara Boiran Fhaheit berusaha mendobrak pintu kamar, dan setelah terbuka korban sudah dalam keadaan meninggal dunia terlentang diatas tempat tidur dengan kedua tangan diatas dada dan mulut berbusa kering.

“Diduga korban depresi hingga mengakhiri hidupnya dengan meminum obat atau racun, namun disekitar korban dan TKP tidak diketemukan bekas/jenis obat/racun yang diminum oleh korban dan diperiksa oleh saudara Andik Usmanto denyut nadi dilehernya sudah tidak ada,” ungkapnya.

Selanjutnya sama saksi, kejadian ini dilaporkan ke perangkat Desa Sempol dan diteruskan ke Polsek Pagak.

“Setelah dilakukan pemeriksaan (visum luar) oleh petugas medis bidan Desa Sempol tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada korban.” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *