PT LIB: Pertandingan Liga 1 di Bali Boleh Dihadiri Penonton

Sumber foto: bolaskor.com

Indonewsdaily.com – PT Liga Indonesia Baru (LIB) membuka kesempatan Liga 1 2021/2022 di Bali untuk disaksikan langsung dari stadion. Penonton di stadion harus divaksinasi lengkap dan mendapatkan hasil rapid antigen test negatif.

“Sebenarnya (kondisinya) hanya yang sudah divaksin. Sekarang kita tahu yang vaksin itu SD. Pokoknya yang sudah dua kali divaksin dan antigennya negatif COVID-19 (boleh nonton langsung),” kata dia. Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita kepada wartawan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Jumat (7/1/2022).

Akhmad mengatakan, persiapan kehadiran penonton pada kompetisi Liga 1 BRI saat ini sedang disiapkan oleh tim. Akhmad mengaku akan mengumumkan kepastiannya dalam waktu dekat.

“Akan kami informasikan, mungkin awal pekan depan. Ini sedang persiapan, karena menyambut baik penomoran kursi atau posisi yang boleh penonton, kan ada jarak. Kalau ada jarak berarti ada yang tidak bisa. ditempati dan dilintasi,” jelasnya.

Namun, Akhmad menegaskan gelar Liga I Bali 2021/2022 yang bisa disaksikan secara langsung hanya di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Sedangkan dua venue lainnya, yakni Stadion I Gusti Ngurah Rai dan Lapangan Kompyang Sujana disebut-sebut belum memenuhi standar FIFA.

“Di sini (Kapten I Wayan Dipta Stadium) saja (yang bisa disaksikan langsung), karena hanya yang memenuhi standar FIFA di sini tidak bisa.” kata Akhmad. 

Akhmad menjelaskan, kehadiran penonton langsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta maksimal 1.000 orang. Jumlah tersebut ditambah secara bertahap mulai dari 200 orang.

“Mungkin 200 dulu. Setelah itu kita cek oke, naik lagi (angkanya). Seperti waktu di pertandingan 8 besar Liga 2. Kita akan lakukan secara bertahap,” katanya.

“Kita minimal 1.000 maksimal, sekarang ini masih dalam pemikiran kita, karena izin khusus dari kepolisian ini sudah keluar. Sebenarnya yang lebih penting bagaimana mengatur kehadiran penonton ini lebih hati-hati,” tambahnya.

Akhmad menegaskan pembatasan kehadiran penonton dilakukan karena pihaknya mengutamakan penanganan pandemi COVID-19. Dia tidak ingin cluster COVID-19 dalam pertandingan sepak bola.

“Jujur, kami tidak ingin cluster baru di pertandingan sepak bola. Kesehatan tetap nomor satu, kesehatan masyarakat, penonton juga. Bukan karena kami ingin euforia, malah ada cluster baru, malah liga yang akan dibuat. dihentikan. Itu lebih sulit bagi kami,” katanya.

Di sisi lain, Akhmad Hadian Lukita juga mengaku sedang menghitung harga tiket bagi penonton yang bisa menyaksikan pertandingan di stadion. Rencananya harga tiket tersebut akan menutupi antigen rapid test yang terkoneksi dengan aplikasi PeduliLindung.

“Sekarang bisa dikatakan komersil atau tidak, ini yang dihitung berapa tiket yang akan dijual. Karena yang dijual sudah termasuk biaya antigen,” kata Akhmad.

Namun, saat ditanya soal kisaran harga tiket, Akhmad masih enggan menyebut. Ia berharap harga tiket penonton tetap terjangkau oleh masyarakat.

“Ya sudah bicara tiket berbayar. Kemarin uji coba Liga 2 di 8 besar. Nanti kita umumkan (harga tiket). Ini sedang dihitung. Kalau bisa semudah mungkin, bisa. terjangkau,” harapnya.

Selain itu, Akhmad juga mengaku sedang memikirkan untuk memantau penonton saat datang ke stadion. Rencananya setiap 25 penonton akan diawasi oleh 1 marshal.

“Nah, yang lebih penting adalah memantau penonton. Kami akan menempatkan beberapa orang untuk mengawasi. 25 penonton, satu marshal, misalnya, karena Anda tidak melupakan kenyamanan menonton, topengnya dilepas, tidak ada yang mengingatkan Anda. Anda tidak bisa duduk kaku, misalnya,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *