Siasati Migor Mahal, Heru Nugroho Inisiasi Gerakan Kemandirian Minyak

Heru Nugroho, saat membuat minyak goreng dari kelapa dalam gerakan kemandirian minyak, Jum'at (25/3).

Indonewsdaily.com, Bantul – Mahalnya minyak goreng yang terjadi beberapa waktu ini, membuat Heru Nugroho yang merupakan warga Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, D.I Yogyakarta menginisiasi gerakan kemandirian minyak dengan memproduksi minyak dari kelapa.

“Kita semua tahu sekarang ini harga minyak goreng melonjak drastis, bahkan juga terkadang dipasaran masih terjadi kelangkaan. Oleh karena itu, kami meresponnya untuk memanfaatkan potensi untuk membuat minyak goreng dari kelapa,” jelas Heru saat ditemui di rumahnya, Jum’at (25/3).

Heru kemudian mengajak Ibu-ibu yang berasal dari dua Kecamatan yaitu Kecamatan Srandakan dan Kecamatan Sanden di Kabupaten Bantul untuk bersama-sama menggalakkan kemandirian minyak goreng dari kelapa dengan membuat minyak goreng dari kelapa di rumahnya.

“Gerakan ini adalah sebuah respons terhadap kelangkaan dan melonjaknya harga minyak goreng, makanya minyak goreng dari kelapa bisa menjadi alternatif agar rumah tangga tidak terpengaruh gonjang-ganjing harga minyak goreng,” lanjutnya.

Menurutnya, hal ini juga selaras untuk membangkitkan kembali minyak goreng dari kelapa yang merupakan warisan dari generasi-generasi sebelumnya. Memori tentang leluhur yang dulu memakai minyak dari kelapa ini juga bisa dibangkitkan kembali.

“Di sekitar Kecamatan Srandakan dan Sanden ini hampir sebagian besar masyarakat memiliki pohon kelapa. Jadi mereka tinggal mengambil kelapanya, lalu diolah menjadi minyak dari kelapa, sehingga ini akan menciptakan kemandirian bagi masyarakat agar terlepas dari gonjang-ganjing harga kelapa,” lanjutnya.

Dalam membuat minyak goreng dari Kelapa, Heru menjelaskan tahapan yang paling pertama dan menentukan adalah pemilihan kelapa yang digunakan harus kelapa tua, karena kelapa tua memiliki santan yang banyak.

“Setelah mendapatkan kelapa tua, kemudian kelapa diparut lalu diperas agar mendapatkan santan, selanjutnya santan tersebut disangrai, maka setelah sekitar 30 menit sampai 60 menit akan didapat minyak goreng dari santan,” urainya.

Hasil pembuatan minyak goreng dari kelapa, Jum’at (25/3).

Begitu mudah dan praktis dalam membuat minyak goreng dari kelapa, membuat Heru optimis bahwa gerakan kemandirian minyak yang sekarang ini digalakkan di Kecamatan Srandakan dan Kecamatan Sanden mampu menjadi jawaban alternatif dari mahalnya harga minyak goreng dari kelapa sawit.

“Adanya gerakan ini harapannya bisa rumah tangga mampu mengatasi permasalahan mahalnya minyak goreng dengan mengoptimalkan potensi yang ada di lingkungannya yaitu dengan membuat minyak goreng dari kelapa. Kemudian, sekarang ini kan masih dibuat secara gotong royong dan bersama-sama, kedepannya diharapkan rumah tangga bisa muncul kesadaran untuk membuat sendiri minyak goreng dari kelapa yang juga akan memberikan dampak positif terhadap kemandirian minyak,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *