Usai Kritis 6 Hari, Korban Penganiayaan Perampok Yang Hamil 2 Bulan Dinyatakan Meninggal

Korban Perampokan dan Penganiayaan saat di RS

Indonewsdaily.com, Malang Raya – Korban penganiayaan perampok di Jalan Raya Sekarpuro Dusun Ngempol, Desa Sekarpuro Pakis, Kab Malang berakhir meninggal dunia usai 6 hari perawatan di RS Syaiful Anwar Malang. 

Informasi yang didapat Indonewsdaily.com, korban yang diketahui bernama Mujiati (25) tahun dan dalam kondisi hamil 2 bulan, menjadi korban keganasan pelaku perampokan pada hari Kamis (13/5) pagi saat umat muslim melaksanakan sholat Idul Fitri.

Korban alami luka tusuk di leher, tangan sebelah kiri, ulu hati dan kaki, bahkan di dalam rumah penuh darah dan mengakibatkan korban Mujiati dalam kondisi kritis dan tak sadarkan diri.

Kapolsek Pakis, AKP M. Lutf saat dikonfirmasi awak media membenarkan jika korban baru saja dinyatakan meninggal dunia, “Korban meninggal dunia dalam perawatan selama 6 hari dan meninggal sekitar jam 5 sore tadi,” katanya beberapa saat lalu, Rabu (19/5).

Saat ditanyakan terkait pelaku perampokan, Lutfi mengatakan saat ini masih dilakukan penyelidikan dan pengejaran, “Doakan saja mas biar terungkap dan pelaku secepatnya dapat ditangkap,” katanya lagi. 

Sebelumnya, Korban Mujihati (25) ditusuk saat menjaga anaknya yang sedang terlelap saat sang mertua menunaikan ibadah Salat Ied sementara suaminya harus lembur dan bekerja di Pabrik Gula Kebonagung.

Salah satu saksi, yakni mertua Mujihati, Widadi (53) mengatakan, saat itu kondisi sekitar rumah sepi dan datang orang misterius ke rumahnya.

“Waktu itu kan menantu (korban) saya mau Salat Ied, tapi anak korban ini sudah ganti baju tiba-tiba tidur di kamar saya. Akhirnya korban menemani anaknya. Nah waktu itu jadi ada dua orang saja. Rumah tidak dikunci juga kan ada orangnya. Tapi karena sepi itu mungkin pelaku langsung masuk ke rumah,” tutur dia saat dikonfirmasi Indinewsdaily.com.

Widadi menduga bahwa pelaku yang masih misterius ini langsung menuju kamar korban beristirahat. Di sana korban dilukai dengan menggunakan senjata tajam. Terdapat luka bekas senajata tajam di bagian leher, tangan dan beberapa bagian tubuh lainnya.

“Saya tahu itu waktu saya pulang salat Ied terus pas sampai rumah mengucapkan salam kok gak ada yang jawab. Saya lihat kamar korban itu sudah ada darah keluar. Saya teriak minta tolong,” tutur dia.

Selain menganiaya korban, pelaku pun juga mengambil sepeda motor Honda Beat berwarna magneta hitam di garasi.

“Waktu itu memang kunci nyantol semua. Ada dua sepeda motor Mega Pro sama Honda Beat. Tapi yang diambil Honda Beat,” tutur dia. (Agus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *