Warga Kebalen Wetan Digemparkan Adanya Mayat Seorang Pria Tersangkut Batu di Sungai Brantas

Indonewsdaily.com, Kota Malang – Warga di Gang Sidosadar Jalan Kebalen wetan RW.05 Kel. Kotalama, digemparkan adanya sesosok mayat pria tersangkut batu Dialiran sungai Brantas, Sabtu (4/12) pagi tadi.

Penemuan mayat pria ini berawal saat saksi bernama Sutris (51) warga setempat sekitar pukul 05.00 WIB hendak mengambil pasir diliran sungai Brantas dekat rumahnya. Tiba tiba melihat sosok mayat yang tersangkut batu.

“Saya langsung memanggil rekan Suwandri (40) kalau ada mayat pria tersangkut batu ditengah sungai.” ucap Sutris.

Bersama rekannya, Sutris menepikan mayat pria tersebut dipinggir sungai dan melaporkan ke warga sekitar hingga keperangkat keamanan setempat.

Babinsa Kotalama, Pelda Roji’in Susanto mengatakan , kalau dia mendapatkan laporan terkait penemuan mayat sekitar pukul 05.30 WIB dari warga setempat.

“Kami menerima laporan, ada mayat laki-laki yang tersangkut di pinggir sungai. Kami mendatangi lokasi usai menerima laporan ini,” ujarnya, Sabtu (4/12).

Sementara petugas dari Polsekta Kedungkandang bersama petugas Koramil dan PMI Kota Malang yang mendapatkan laporan ini , langsung meluncur ke lokasi penemuan jenazah tersebut.

Setelah dilakukan identitas , petugas melarikan mayat pria tersebut ke kamar jenasah RSSA Kota Malang untuk dimintakan Visum.

Kapolsekta Kedungkandang Kompol Yusuf Suryadi saat dikonfirmasi awak media terkait identitas mayat pria tesebut mengatakan , identitas korban terungkap setelah pihak keluarga mendatangi TKP untuk memastikan mayat tersebut memang merupakan anggota keluarganya.

“Korban diketahui bernama Supardi, 69, warga Jalan JA Suprapto Dalam, Kelurahan Klojen Kota Malang.” ucap Yusuf, Sabtu ( 4/12 ) siang.

Ditambahkan Yusuf , penyebab korban hanyut hingga ditemukan dialiran sungai Brantas wilayah Kebalen Wetan diduga terpeleset saat hendak buang air besar.

“Sesuai keterangan pihak keluarga, Kami memperkirakan korban terpeleset ketika akan buang air besar di sungai Brantas yang berada di belakang pasar bunga Splindid,” tutupnya.

Dalam peristiwa ini pihak keluarga korban membuat surat pernyataan penolakan otopsi jenazah di sana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *