Papua  

Asosiasi Bupati Wilayah Meepago Bersatu Lawan Covid-19

Indonewsdaily.com, Nabire- Asosiasi Bupati wilayah adat Meepago (Nabire, Paniai, Dogiyai, Deiyai dan Intan Jaya) yang tergabung dalam Forkopimda Meepago menggelar rapat bersama penanganan penyebaran Covid-19.

PPKM Mikro yang tengah dijalankan di wilayah Meepago, ke-5 bupati sepakat untuk diperketat. “Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dan Pemberlakuan Pembatasan Mobilisasi Orang (PPMO) sudah sewajarnya diperketat,” kata Sekretaris Asosiasi Bupati Meepago Yakobus Dumupa, Kamis (15/7/21).

PPKM Mikro dan PPMO di wilayah ini diperketat mengringi meroketnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di 5 kabupaten. Misalnya di RSUD Nabire yang hampir kehabisan bed pasien Covid-19, dan terpaksa menutup pelayanan pasien umum.

Angka posirif Covid-19 di Kabupaten Paniai peningkatannya lebih mencengangkan dari 26 (orang) kasus positif menjadi 85 orang hanya selang 14 hari.

Kabupaten Nabire yang tengah bersiap melaksanakan PSU (28/7) dikhawatirkan mobilisasi masyarakat akan meningkat, ini dikhawatirkan berdampak pada penyebaran virus yang tidak terkendali.

“Nabire sebentar lagi PSU, kemungkinan mobilisasi masyarakat meningkat. Untuk itulah kami Asosiasi Bupati Meepago harus sepakat menperketat dan menutup akses di wilayah kami,” tandasnya.

Transportasi darat, laut dan udara akan ditutup mulai tanggal 18 – 30 Juli 2021. Namun untuk kapal laut pengangkut logistik masih diizinkan masuk, sedangkan yang mengangkut penumpang dilarang.

“Transportasi darat, laut dan udara kami tutup. Kapal laut penumpang tidak diizinkan kecuali kapal laut (kapal purih) pengangkut logistik dan kargo,” imbuhnya.

Penerbangan luar wilayah Meepago menurut Dumupa yang dizinkan masuk hanya pesawat (maskapai) Garuda dari Jayapura ke Nabire, jadwal penerbangannya dibatasi 3 flight dalam seminggu.

“Untuk penerbangan ke Kabupaten Intan Jaya masih masih dibuka karena ke Intan Jaya hanya mengandalkan transportasi udara, itu pun terbatas mengangkut logistik dan masyarakat setempat,” pungkasnya.

Dumupa berharap semua pihak harus bisa menjadi speaker (toa) guna menekan penyebaran Covid-19 di wilayah Meepago. (Kur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *