Diduga Gegara Pinjol, Pemuda Ampeldento Tewas Gantung Diri

Indonewsdaily.com, Malang- Warga Dusun Dami Desa Ampeldento Kecamatan Pakis, dihebohkan adanya salah seorang pemuda yang meninggal dunia dengan cara gantung diri di ruang dapur rumahnya di Jalan Sunan Kudus Rt. 10 Rw. 03 Dsn. Dami Desa Ampeldento Kec. Pakis Kab. Malang.

“Korban kebetulan teman saya satu kampung dan sempat berbincang di rumah, dan saat ini korban membutuhkan uang untuk membayar tagihan pinjaman Online , selanjutnya pamit pulang untuk istirahat,” kata Yoga pada awak media, Sabtu (23/10/2021).

Diterangkan Yoga, kalau Muhamad Emil Maulana (korban) baru beberapa bulan menempati rumah disini bersama ibunya dan aslinya masih berKTP warga di Jalan Bareng Tenes IV A/651A Rt. 04 Rw. 02 Kel. Bareng Kec. Klojen Kota Malang.

“Ibunya sekitar pukul 09.30 wib ( Jumat ) sempat whatshap korban agar jangan lupa makan dulu dan sama korban namun di hp ibunya cuma centang satu,” jelasnya.

Selanjutnya sekitar pukul 16.00 wib ( Jumat sore ) ibu korban yang sedang merawat nenek korban dibareng meminta tolong yoga agar mengingatkan korban agar makan namun tidak ada respon.

“Karena tidak ada respon, saya berinisiatif untuk memasuki rumah melalui jendela ruang tamu. Dan saat memasuki rumah melihat korban sudah dalam keadaan tergantung di kayu penompang esbes (blandar) bagian belakang rumah,” tutupnya.

Terpisah Kapolsek Pakis AKP M Lutfi saat dikonfirmasi Indonewsdaily com , Sabtu ( 23/10/ 2021 ) siang membenarkan peristiwa ini.

“Benar mas, anggota kami mendapatkan laporan sekitar pukul 17.00 wib Sabtu sore kemarin dan langsung meluncur ke lokasi,” kata Lutfi.

Ditambahkan Lutfi, saat anggota kami olah TKP dan mengamankan satu tali tambang plastik warna biru dgn panjang -+ 2 meter, satu buah Kursi Plastik warna Coklat merk Napoli dan satu buah Kursi Plastik warna Biru sebagai barang bukti.

“Setelah dilakukan pemeriksaan luar bersama pihak Bidan Desa Ampeldento pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan dari kemaluan korban mengeluarkan sperma dan dari lubang dubur korban mengeluarkan feses (tinja).” tutup Kapolsek Pakis AKP M Lutfi.

Karena pihak keluarga tak menghendaki korban untuk divisum, pihak keluarga membuat surat pernyataan bermaterai penolakan visum dan ikhlas menerima peristiwa ini serta tak akan menuntut siapapun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *