Hend Zaza Atlet 12 Tahun! Menjadi Atlet Termuda di Ajang Olimpiade Tokyo 2020

Indonewsdaily.com – Hend Zaza yang saat ini dirinya akan menjadi atlet termuda yang akan tampil di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Usianya bahkan saat ini masih baru 12 tahun!

Zaza yang akan tampil mewakili negara Suriah di cabang tenis meja di kategori tunggal putri. Di negerinya, bocah dengan kelahiran tahun 2009 itu adalah Atlet dengan predikat juara nasional.

Zaza yang telah berhasil lolos ke event Olimpiade setelah dirinya berhasil menjadi juara turnamen kualifikasi di zona Asia Barat pada bulan Februari tahun 2020 silam. Saat itu, ia yang baru berusia 11 tahun. Di partai final, ia telah berhasil mengalahkan Mariana Sahakian dari Lebanon, yang lahir pada tahun 1977, atau bila kita hitung nyaris empat kali lipat umur dari Zaza sendiri.

Perjuangan Zaza untuk bisa menjadi atlet internasional sungguhlah hal yang tidaklah mudah, mengingat adanya konflik yang berkepanjangan di negara asalnya yang bisa dibilang sampai saat ini masih belum usai. Ia adalah atlet tenis meja kedua sepanjang sejarah yang telah tampil membela negara Suriah di ajang Olimpiade.

Sebelumnya, ada Atlet Heba Allejji yang juga telah tampil di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Bedanya, Allejji yang saat itu berstatus sebagai undangan, sedangkan Zaza kali ini benar-benar bisa lolos dengan cara konvensional, yakni lewat jalur kualifikasi.

“Kualifikasi ini sungguh sulit bagi kami, tapi kami merasa bangga akhirnya bisa tampil di ajang Olimpiade untuk kedua kalinya. Kelolosan kali ini jelaslah terasa sangat berbeda dengan yang sebelumnya, karena kami berhasil lolos lewat babak kualifikasi,” ujar Presiden Federasi Tenis Meja Suriah, Bassam Khalil, seperti yang telah dikutip oleh The Independent.

“Konflik yang terjadi di Suriah selama bertahun-tahun sebelumnya telah menghalangi kami untuk berpartisipasi di banyak turnamen besar selama ini, tapi kami saat ini terus mencoba yang terbaik buat negara kami dan atlet kami untuk bisa ikut berkompetisi dan menjaga sebisa mungkin agar kegiatan tenis meja yang ada di negara kami juga tetap aktif,” sambungnya.

Tenis meja di kelas tunggal putri yang akan dimulai pada tanggal 24 Juli mendatang. Apapun hasilnya, keberhasilan Zaza untuk tampil di turnamen akbar sejagad ini jelas sebuah prestasi tersendiri bagi dirinya dan tentunya negaranya yang saat ini masih rawan konflik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *