Mengenal Sosok Ustad Anas Fauzi Penghulu yang Viral di Medsos

Indomewsdaily.com, Malang- Sosok Ustad Anas Fauzi yang juga dikenal sebagai Penghulu Iso Sembarang di media sosial ini merupakan seorang Kepala KUA Lowokwaru Kota Malang dan Pengasuh Ponpes Ar-Rozzaq Slamparejo Jabung Kabupaten Malang.

Video saat memimpin akad nikah sepasang kekasih banyak dibicarakan karena pertanyaan yang jenaka kepada pengantin wanita. Ditemui di kantornya KUA Lowokwaru, Anas mengaku, video yang tengah viral itu dilakukan saat pra atau pasca ijab kabul.

“Jadi itu bukan ketika ijab kabul. Ijab kabul itu harus serius sesuai aturan. Saya yang dipotong-potong di medsos (media sosial) itu ya pas sebelum atau sesudah ijab kabul,” kata pria yang sudah menjadi penghulu sejak 12 tahun lalu itu, Senin (30/8/2021).

Memang sejak dulu, Anas mengaku, dia kerap kali menyisipkan ilmu menikah di paska atau pra ijab kabul pengantin. Dengan gaya guyonan tersebut, dia berharap, para pengantin saat pulang akad nikah mendapat ilmu terkait pernikahan dalam Islam.

“Nikah itu hal yang menyenangkan. Calon manten ini kebanyakan gak sempat atau kober untuk tahu dengan ilmu nikah. Maka kita berikan dengan cara seperti itu guyonan. Kenapa? Kalau pengajian temenan itu di masjid tapi karena akad ini bukan tempat pengajian, tapi kami masukan materi pengajian jadi ya seperti itu. Mereka memang datang tidak untuk pengajian. Tapi apa keliru jika ada satu atau dua ilmu nikah kita sisipkan? Saya hanya ingin manfaat,” kata Pengasuh Ponpes Ar-Rozzaq Slamparejo Jabung Kabupaten Malang itu.

Cara guyonan pada paska atau pra ijab kabul itu, kata alumnus UIN Malang ini, memang tidak membutuhkan waktu panjang. Dia berusaha mempersingkat waktu, namun ilmu yang diutarakannya bisa dimengerti dan diingat oleh para calon pengantin.

“Ya dengan cara seperti itu guyonan. Saya prinsipnya ini bukan waktu pengajian. Harus cepat dan cerdas. Jangan sampai ini menganggu pemikiran manten dan keluarga manten yang setelah akad nikah ada acara lagi. Jangan sampai ada pikiran gara-gara penghulu, acara e kesuen (kelamaan) akibat keseuen (kelamaan) bicara. Jadi saya singkat. 20 menit sudah sama ceramah dan ijab kabul selesai. Dan tidak satu jam. Semua saya percepat,” tutur bapak tiga anak itu.

Warga asal Sawojajar itu pun menambahkan, cara berceramah singkat di sela-sela akad nikah seorang pengantin pun mendapat respon positif dari masyarakat. Apalagi, lanjut dia, paska viralnya video di media sosial kekinian, banyak calon pengantin atau keluarganya yang mengontak Anas secara pribadi.

Anas mengaku diminta untuk datang menjadi penghulu calon pengantin di Makassar, Banjarmasin dan juga di Tuban. “Pasca viral ada permintaan untuk dihadiri saya. Luar kota dan luar pulau.
Baru pagi ini itu dari Makassar Banjarmasin, Tuban dan Trenggalek,” kata dia.

Namun permintaan itu, dia terpaksa menolak. Sebab, tidak sesuai dengan tugas kewilayahan Anas. “Saya jawab semua Penghulu itu bertugas di KUA kecamatan per kabupaten kota berdasar SK Kemenag Provinsi. Saya bertugas Lowokwaru apabila menikah selain Lowokwaru masing-masing sudah disiapkan penghulu,” tutur dia.

Meskipun ada calon pengantin atau keluarga yang memaksa Anas datang, dia menjawab bahwa dirinya bisa datang bukan sebagai penghulu. “Tapi jadi ustaz, khotib itu bisa. Dan itu pun harus saya sesuaikan dengan jadwal saya bekerja. Kalau Sabtu-Minggu kalau tidak ada pekerjaan. Ya saya bisa datang. Tapi hingga kini saya belum. Saya masih memfokuskan untuk menikahkan berdasarkan SK dari Kemenag wilayah Lowokwaru,” tambahnya.

Pria yang gemar bergurau ini mengatakan senang dengan banyaknya masyarakat atau netizen yang terhibur atau mendapat ilmu dengan video-video dirinya. “Saya gak masalah itu terkenal atau apa. Saya pun gak tahu. Saya hanya satu seng penting manfaat (yang penting manfaat). Itu saya senang,” kata dia.

Pria yang kini tengah mengejar gelar doktoral di Unisma Jurusan Pendidikan Islam Multikultural itu mengatakan, gaya memimpin akad nikah seperti itu sudah dia lakukan sejak jadi penghulu pada tahun 2009.

“Terus pertanyaannya kenapa viral sekarang? Ya mungkin ini juga sebagai obat PPKM Darurat (PPKM Level 4). Bisa jadi hiburan atau apa silahkan diambil sendiri manfaatnya,” tutup dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *