Organisasi Mahasiswa dan Dunia Kerja

Muhammad Khoiril Azmi | Mahasiswa INISNU Temanggung

Indonewsdaily.com, Temanggung – Pilihan ada pada dirimu sendiri, pilih jadi kupu-kupu atau jadi kura-kura. Kupu-kupu menjadi istilah yang biasa digunakan oleh mahasiswa hyperaktif untuk menjuluki mahasiswa pasif yang hanya kuliah-pulang kuliah pulang. Begitupun sebaliknya, mahasiswa pasif pun menjuluki mahasiswa aktif dengan kura-kura (kuliah-rapat kuliah-rapat). Eksplor dunia kampus akan perkuliahan dan organisasi memang menjadi masanya bagi mahasiswa baru. adapun kuliah bisa mengasah hard skill, aktif di organisasi kemahasiswaan bisa mengasah soft skill yang tentunya akan berguna nantinya di dunia kerja.

Ilustrasi organisasi.

Organisasi kemahasiswaan akan sangat terasa manfaatnya ketika sudah memasuki semester akhir. Manfaat organisasi ini juga akan dirasakan ketika melamar pekerjaan setelah lulus sebagai sarjana. Berikut beberapa manfaat dari pengalaman berorganisasi ketika menjadi mahasiswa.

  1. Asah Skill Leadership

Mengemban amanah, tanggung jawab, dikasih kepercayaan bakal dirasakan ketika menjalankan program-program di organisasi. Dengan begitu kemampuan Leadership bakal dinilai dan diasah. Skill Leadership merupakan kemampuan dalam mengatur, mengkoordinasi, dan memimpin, mendorong dan memobilisasi bawahan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dengan berorganisasi, mahasiswa belajar bagaimana memegang tinggi azas tanggung jawab, junjung tinggi kebersamaan dengan rekan sesama pemegang tugas yang harus dicapai, dan dapat bekerja secara tim dalam menyukseskan kegiatan. Kemampuan leadership ini tidak bisa muncul mak bedunduk dengan sendirinya, dibutuhkan proses yang tidak sebentar dan perlu berlatih serta terus belajar. Jika hal tersebut dapat digapai disaat menjadi mahasiswa, bukan hal yang mustahil ketika kerja nanti akan semakin cepat naik karir bagi dirinya.

  1. Menempa Soft Skill

Berhitung, Mengetik, analisis data, desain, dan seterusnya yang merupakan hard skill yang biasanya diajarkan dikelas perkuliahan. Hard Skill penting dalam melanjutkan karir setlah lulus kuliah nanti, akan tetapi soft skill tak kalah penting untuk mengembangkan diri. Skill lobying, negosiasi, team work, public speaking, penyelesaian problem, adaptasi dan lain sebagainya bisa didaptkan dengan berorganisasi. Kemampuan diatas tidak akan didapat dengan hanya duduk manis dikelas saja tanpa eksplor ke organisasi.

Dalam organisasi, kita dapat mengasah dan terus berlatih soft skill yang tidak didapatkan di dalam perkuliahan. Padahal ketika sudah masuk di dunia kerja nanti, soft skill akan lebih terlihat menonjol dibandingkan dengan hard skill yang mana tentu nanti akan menunjang kenaikan karir. Bagaimana beradaptasi, bagaimana menyelesaikan masalah akan menjadi penilaian ketika sudah di dunia kerja. Ketika hard skill oke, ditunjang dengan soft skill jempolan, maka pekerjaan bukan menjadi hal berat.

  1. Memperlebar jaringan dan relasi

Teman seangkatan, senior, dan junior di kampus akan menjadi partner ketika berkegiatan di organisasi. Selain dapat dikenal dengan teman seorganisasi, kita dapat lebih dekat dengan dosen, pejabat kampus, bahkan orang-orang penting yang bersinggunan dengan kegiatan organisasi seperti camat, bupati, dan berbagai pejabat dinas. Akan berbanding lurus jaringan dan relasi yang kita dapatkan dengan ketekunan dan seberapa konsisten dalam mengikuti kegiatan dalam organisasi.

Tidak menutup kemungkinan, orang akan memandang dan menganalisa rekam jejak kita dalam berkegiatan di organisasi. Semakin banyal jaringan, semakin banyak pula yang merekam jejak kita. Sehingga bukan hal yang mustahil pula para pejabat dan pemimpin perusahaan akan mencari kita.

  1. Tempat mengembangkan minat dan bakat

Dalam dunia kampus, organisasi tidak hanya Dema, Sema, dan Himpunan. Ada tempat dimana kita dapat mengembangkan minat dan hobi kita. UKM atau Unit Kegiatan Mahasiswa merupakan wadah yang tepat untuk mengembangkan hobi dan bakat kita. Dimana kita hobi seni, kita dapat bergabung ke UKM Teater. Dimana kita minat akan sepakbola atau bola voli, kita dapat bertemu teman-teman yang sehobi di UKM Olahraga. Atau kita dapat memilih berbagai UKM-UKM yang ada di kampus, seperti Pecinta Alam, Pramuka, atau dalam dunia Pers.

Dalam UKM pun pasti ada struktur organisasinya. Kalau kita tekun dan dapat menjadi pengurus UKM, secara tidak langsung minat dan hobi kita akan tersalurkan dan mengasah skill organisasi kita.

  1. Menambah Bobot Curriculum Vitae

Pengalaman dalam mengikuti berbagai kegiatan organisasi dapat dilampirkan dalam Curriculum Vitae saat melamar kerja. Dengan menuliskan berbagai pengalaman yang sudah dilakukan menjadi bukti nyata bahwa kita menjadi mahasiswa yang aktif dan selalu berkontribusi. Dengan pengalaman yang cukup tinggi, didorong dengan komulasi IPK tinggi pula, akan menambah keyakinan perusahaan, dinas, atau lembaga untuk menerima kita menjadi bagian dari perusahaan atau lembaga tersebut. Dengan pengalaman organisasi yang bagus dan IPK juga bagus mereprentasikan bahwa kita mahasiswa yang dapat memanajemen waktu dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Biasanya perusahaan atau lembaga akan melihat rekam jejak organisasi kita. Seberapa jauh pengalaman dalam menjalankan organisasi dan sudah duduk dalam posisi apa saja dalam berorganisasi. Baik organisasi intra kampus seperti DEMA, SEMA, HMJ, HMPS, UKM, atau organisasi ekstra kampus seperti GMNI, HMI, PMKRI, KAMMI, atau organisasi yang lainnya. Menjadi nilai lebih bagi kita apabila pekerjaan yang dilamar sesuai dengan pengalaman-pengalaman yang pernah dikerjakan.

Maka dengan berbagai manfaat diatas, bukan menjadi hal yang ragu untuk menjadi bagian dari mahasiswa yang aktif dalam organisasi, baik organisasi intra kampus maupun organisasi ektra kampus.

Penulis: Muhammad Khoiril Azmi | Mahasiswa INISNU Temanggung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *