Papua  

Polisi Berhasil Lerai Perang Suku di Nduga Papua

Indonewsdaily.com, Nabire- Kepolisian Resort (Polres) Nduga Papua melerai perang suku yang sempat terjadi di Kampung Nogolaid Distrik Kenyam Kabupaten Nduga Papua. Perang baku tembak panah melibatkan dua distrik, yakni Distrik Wosak dan Iniye pada 18 Agustus 2021 sekitar pukul 13.00 WIT.

Kadiv Humas Polda Papua Kombes AM Kamal melalui siaran persnya mengatakan kronologis peperangan kedua suku di tanah Nogolaid, Kenyam, Kamis (19/8/21).

“Pada hari Rabu (18/8/21) Polres Nduga menerima laporan dari masyarakat sekitar pukul 13.00, masyarakat menginformasikan di Kampung Nogolaid Distrik Kenyam Kabupaten Nduga telah terjadi pertikaian antara warga Distrik Wosak dan Iniye,” tuturnya.

Pukul 13.20 WIT Polres Nduga tiba di TKP, selanjutnya Kapolres Nduga dan personil menghalau massa yang bertikai dan menghimbau massa mundur dan membubarkan diri. Namun masyarakat dari kedua belah pihak bersikeras saling serang dengan menggunakan panah dan kemudian menyerang Kapolres dan personil dengan menghujani anak panah. Sehingga personil memberikan tembakan peringatan dengan melepaskan tembakan ke udara.

Pada sekitar pukul 13.25 seorang warga (Isen Tabuni) yang bertikai mengalami luka terkena tembakan anak panah di pantat (maaf) sebelah kiri dan akhirnya personil pun melarikan korban ke Puskesmas Kenyam untuk mendapatkan perawatan medis.

Pukul 13.40 WIT, kedua belah pihak yang bertikai berangsur-angsur mundur.
Kapolres Nduga memberikan pemahaman kepada masyarakat kedua belah pihak.

“Apabila saudar – saudara mempunyai masalah jangan diselesaikan dengan jalan perang suku,” tandas Kapolres Nduga I Komang Budiartha.

Sebab perang suku tidak akan menyelesaikan masalah namun akan menambah masalah baru. Sebaiknya melaporkan masalah kepada pihak kepolisian dan pihak kepolisian akan membantu menyelesaikan masalah dengan cara kekeluargaan maupun dengan tindakan hukum sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

“Agar masalah ini tidak berlanjut, saya meminta beberapa perwakilan masyarakat dari Distrik Wosak dan Iniye ke Polres Nduga guna menyelesaikan perkara ini, supaya pertikaian ini tidak berlanjut yang dapat menimbulkan korban jiwa dan kerugian yang lebih besar di kedua belah pihak,” tambahnya.

Pukul 13.55 WIT, Kapolres Nduga mendatangi masyarakat Distrik Iniye, menghimbau masyarakat agar tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Sekitar pukul 14.35 WIT, Sekda Kabupaten Nduga Namia Gwijangge datang menemui dan mengumpulkan masyarakat dari Distrik Iniye. Gwijangge memberikan pengarahan, bahwa dalam menyelesaikan permasalah jangan dengan jalan kekerasan /perang.

“Apabila ada masalah jangan diselesaikan dengan cara kekerasan, hentikan kekerasan dan selesaikan /bawa permasalahan ke Polres Nduga untuk diselesaikan secara hukum nasional,” kata Gwijangge.

Namun masyarakat (Iniye) menolak himbauan dari Sekda Nduga dengan alasan mereka harus membalas karena sudah ada korban luka dari pihaknya.

Beberapa menit kemudian Sekda dan Kapolres Nduga berkunjung ke Puskesmas Kenyam guna membesuk korban luka terkena anak panah.

Pukul 16.50 WIT, Tim Polres Nduga kembali menerima informasi, bahwa telah terjadi pertikaian kembali di tempat yang sama yakni Kampung Nogolaid dan tim merespon dan bergerak ke TKP. Pukul 17.10 tim yang dipimpin Kapolres Nduga I Komang Budiartha tiba di TKP dan menghalau masyarakat yang bertikai dan menghimbau agar massa mundur dan membubarkan diri.

Namun masyarakat dari kedua belah pihak masih bersikeras tidak mau bubar dan balik menyerang tim Polres Nduga dengan anak panah sehingga personil menembakan tembakan peringatan ke udara.

20 menit kemudian, tim berhasil melerai pertikaian dua belah pihak. Massa dari suku Wosak akhirnya mundur setelah mendengar letusan dari hutan sebanyak tiga kali. Tim pun berlindung ke mobil Armourd.

Massa dari Distrik Wosak dan Iniye akhirnya dapat benar-benar mundur dan membubarkan diri setelah Kepala Kampung Distrik Wosak dipanggil, dan masyarakat dari Distrik Iniye dihimbau untuk membubarkan diri. (Kur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *