Bentrokan Mahasiswa dari Indonesia Timur di Malang Diduga Karena Mabuk-mabukan

Indonewsdaily com : Bentrok antara dua kelompok mahasiswa dari Indonesia timur dikawasan Tlogomas , Senin ( 24 /5 ) malam dipicu salah satu dari kelompoknya terpengaruh miras .

Aksi saling serang kali ini melibatkan kelompok mahasiswa asal Ambon dan Sumba. Mereka saling baku pukul di kawasan Jl. Batu Permata, Tlogomas. Kelompok mahasiswa yang semula jumlahnya tidak lebih dari 20 orang itu menjadi makin banyak setelah mereka terlibat aksi saling lempar batu, bahkan ada yang membawa senjata tajam.

Menurut Saifuddin yang juga menjadi saksi terjadinya bentrok antar mahasiswa itu, awalnya ada kelompok mahasiswa asal Ambon dan Sumba yang sama-sama tongkrong di sekitar taman terapi Tlogomas. Namun, salah satu kelompok dari mereka ada yang mabuk-mabukan . Kemudian salah satu kelompok ada yang tersinggung.

“Tadi malam memang ada yang ‘mbleyer-bleyer’ sepeda motornya cukup keras dan memekakkan telinga. Setelah itu, terjadi saling serang dan jumlahnya makin banyak, bahkan bentrok itu menjadi semakin besar,” ujarnya.

Kedua kelompok itu, lanjut dia, saling mengejar, bahkan aksi kejar-kejaran antarmahasiswa itu hingga jauh di sepanjang jalan raya. Dan, puncaknya terjadi penyerbuan di indekos Jalan Raya Tlogomas Gang 6 yang berlanjut ke Gang 8.

Akibat serangan antarmahasiswa itu sejumlah kaca indekos di Tlogomas Gang 6 dan Gang 8 hancur. Dan, salah seorang mahasiswa asal Sumba mengalami luka bacok yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang.

Petugas kepolisian menerjunkan satu truk Brimob dari Ampeldento, personel dari Polsek Lowokwaru, Blimbing, dan Kedungkandang dikerahkan.

Hingga polisi datang pun, bentrok saling lempar batu itu belum juga reda, bahkan ada beberapa mahasiswa yang megacung-acungkan senjata tajam.

Akhirnya, polisi harus membunyikan tembakan ke atas (peringatan) hingga tiga sampai empat kali. Pihak kepolisian mengamankan sedikitnya 20 orang mahasiswa yang terlibat bentrok besar-besaran di kawasan Jalan Raya Tlogomas.

Meski bentrok sudah selesai dan sejumlah mahasiswa diamankan, puluhan personel kepolisian masih tetap berjaga dengan peralatan lengkap di kawasan Jalan Batu Permata dan di indekos yang menjadi sasaran pelemparan batu.

“Kami khawatir kalau terjadi bentrok susulan karena balas dendam,” ujar petugas kepolisian Sukadi. ( Agus )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *