Bos PSG, Nasser Al-Khelaifi yang Terkena Serangan Psyware Pegasus Super Canggih

Bos Paris Saint-Germain, Nasser Al-Khelaifi, yang juga menjadi target serangan siber. Spyware Pegasus telah diklaim mengancamnya juga saat ini.

Serangan spyware Pegasus memang saat ini sedang menjadi sorotan internasional. Perangkat lunak peretas buatan dari perusahaan Israel, NSO Group, itu telah dijadikan sebagai alat penyadap yang disebut super canggih.

Pegasus yang bisa mendeteksi lokasi kita, pesan percakapan, e-mail, bahkan hingga merekam dengan kamera dari jarak jauh. Dan hal itulah yang saat ini kabarnya juga telah dialami oleh Al-Khelaifi.

Bos PSG itu, yang juga pengusaha di negara Qatar, dilaporkan media Prancis Le Monde menjadi tengah menjadi target serangan Spyware Pegasus Dua nomor teleponnya dikabarkan saat ini sudah masuk sistem perangkat tersebut.

beIN Media Support, perusahaan milik Al-Khelaifi, juga telah menyebut hal itu memang sudah sering terjadi. Menjadi serangan peretasan yang diklaim telah menjadi makanan sehari-hari bos yang memiliki klub PSG itu.

“Peretasan berbahaya dan sebuah ancaman terhadap bisnis kami dan orang-orang kami adalah sebuah kenyataan sehari-hari yang tidak mengejutkan bagi grup kami,” kata beIN Media Group, dilansir The Athletic.

“Kami telah mengetahui tentang serangan siber terhadap beIN Sports dan para karyawannya oleh entitas tertentu yang terjadi selama bertahun-tahun ini. Selama ini, beIN yang telah bergabung dengan advokat hukum dan banyak sekali organisasi internasional untuk berusaha memerangi pembajakan dan masalah penegakkan supremasi hukum.”

“Namun, serangan canggih terhadap kepentingan dan reputasi sebuah kelompok kami juga ditandai dengan kampanye kotor yang meresahkan kami, sabotase komersial, tuntutan hukum palsu, dan kali ini serangan siber terhadap ketua kami. Ini hanya beberapa dari ancaman yang terjadi harian terhadap bisnis kami dan orang-orang kami di sekitar. Tindakan ini sangat memalukan dan sepenuhnya berjalan dengan ilegal. Ini bukan urusan politik, seringkali hanya murni spionase komersial terhadap beIN saja,” tulis pernyataan mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *