Papua  

Buntut Tak Dapat Proyek, Pengusaha OAP Palang Kantor Diknas Nabire

Indonewsdaily.com, Nabire- Buntut orang asli papua (OAP) tidak mendapatkan jatah dari 13 proyek yang ditenderkan Dinas Pendidikan Kabupaten Nabire. OAP wilayah pesisir (pantai) memalang kantor yang beralamat di Jalan Pepera itu sejak Kamis pagi (12/8/21).

Ada beberapa ruang yang ditutup dengan papan, yakni kantor (ruang) induk, ruang Bidang SMA/SMK dan ruang Bidang SD dan Pendidikan Non Formal.

OAP pun membentangkan spanduk yang bertuliskan “Kami anak adat datang secara sopan kepada bapak Kepala Dinas Pendidikan untuk meminta Proyek Dana Alokasi Khusus (DAK). Tetapi kami merasa sebagai OAP tidak dihargai sehingga kedatangan kami juga dengan kelengkapan BMA yang bertindak sebagai tuan rumah di daerahnya sendiri.”

Ada beberapa tokoh Badan Musyawarah Adat (BMA) yang sempat mendatangi Kantor Disdik Nabire, yakni Melkizhedek Rumawi, Petrus Sadi dan Agus Auparay menanyakan kejelasan 13 paket proyek.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nabire Yulianus Pasang mengatakan, bahwa ke-13 paket proyek diberikan melalui tender murni.

“13 proyek DAK yang sudah diberikan kepada pengusaha (kontraktor) melalui tender murni tanpa adanya intervensi dari manapun, “katanya.

Lanjut dikatakannya, di tahun depan jika ada proyek terutama yang bersumber dari otonomi khusus (Otsus) pihaknya akan membicarakan dengan OAP.

“Di tahun depan jika ada proyek kami akan duduk bersama OAP membicarakan pembagian proyek terutama proyek yang bersumber dari Otsus, “imbuhnya.

OAP yang diwakili Badan Musyawarah Adat (BMA) berharap bisa ikut terlibat dalam proyek pemerintah. Menjadi pelaku bukan sekedar penonton minimal bisa menjadi sub kontraktor.

“Kami ingin menjadi pelaku dalam proyek pemerintah bukan sebatas penonton yang paling tidak menjadi sub kontraktor, “tukas Petrus Sadi. (Kur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *