Papua  

Ini Komentar Tokoh Muda Nabire Terkait Ketua Terpilih PCNU Nabire

Indonewsdaily.com, Nabire – Tokoh muda sekaligus politikus Partai Berkarya Rohedi M Cahya mengomentari dan menyatakan harapannya terkait Pemilihan Pengurus PCNU Kabupaten Nabire Masa Khidmat 2021 – 2026.

Menurut anggota DPRD Kabupaten Nabire tersebut, menyatakan setuju dan menilai klop terpilihnya Slamet, SE, M.Si menjadi Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Nabire Papua.

“Bagi kita masyarakat Nabire beliau pak Slamet bukan nama yang asing, kiprah dan treck record bagus dengan karir dan perannya yang sentral dalam memajukan pembangunan daerah ini, “kata Rohedi, Kamis (2/9/21).

Sosok Ketua NU Nabire dinilainya memiliki “bergaining” untuk memajukan warga nahdliyyin serta bisa berkontribusi membangun daerah dengan slogan Islam rahmatan lil alamin.

“NU Nabire pernah bergaung dan kiprahnya masih dirasakan di sekitar tahun 2010-an. Kepengurusan periode 2014 – 2019 pun masih ada. Sebenarnya NU Nabire tidak benar-benar vakum karena dalam faktanya masih banyak masyarakat yang secara aktif melestarikan tradisi – tradisi organisasi naungan KH Hasyim Asy’ari, seperti diba’, barzanji, jama’ah sholawat, manakib, ratib, dan lainnya.

Rohedi sebagai salah satu perwakilan anak millenial Kabupaten Nabire, sangat merindukan kehadiran Organisasi Bintang Sembilan kembali berkiprah dengan struktur organisasi dari atas sampai bawah (PC – Ranting) bisa kembali menggeliat dan bergerak di tengah masyarakat.

“Kami kaum muda merindukan sebuah organisasi besar seperti NU yang bisa membawa angin segar perubahan di Nabire lebih baik. Sebuah organisasi kemasyarakatan yang bisa membentengi masyarakat (umat) dari faham radikal, “imbuhnya.

NU dewasa ini menurut anggota DPRD Nabire termuda itu, membutuhkan sosok – sosok pemimpin yang bisa membuat terobosan – terobosan.

“Sekarang kita menunggu kiprah dan sepak terjangnya ketua dan pengurus baru dengan kafasitas, lingkungan, dan kedudukan beliau. Terlepas adanya kontroversi dari terpilihnya sebagai ketua itu adalah hal lumrah yang biasa terjadi dalam sebuah organisasi, “pungkasnya. (Kur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *