Tiga Hari Tidak Pulang Rumah, Seorang Petani Dari Poncokusumo Ditemukan Tewas Di Kebun Bambu

Indonewsdaily.com, Kabupaten Malang – Warga Dusun Wonosari, Desa Pandansari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, pada Rabu malam kemarin digemparkan adanya salah seorang tetangganya yang dicari selama 3 hari tidak pulang dan saat ditemukan sudah menjadi mayat di areal kebun bambu dusun setempat, Kamis (18/11/2021).

Korban merupakan seorang petani dan peternak kambing diketahui bernama Supi’in (55) warga Dusun Wonosari, Desa Pandansari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.

Informasi berawal saat adanya kecurigaan tetangga korban bernama Rohman (53) yang curiga terhadap korban, selama 3 hari ini tidak kelihatan dirumahnya.

“Saya merasa curiga terhadap suoi’in yang beberapa hari tidak pulang , apalagi dia hidup sendiri pasca bercerai dengan istri dan alami dipresi.” ucap Rohman.

Selanjutnya informasi ini dilaporkan ke kepada Muhamad Soleh, Kepala Dusun (Kasun) Wonosari . Selanjutnya Muhammad bersama para warga sepakat untuk mendobrak pintu rumah korban.

“Setelah pintu terbuka, ternyata rumah dalam keadaan sepi,” tuturnya.

Setelah tidak menemukan korban, maka warga mencari korban disekitar rumah korban dan menyisir kebun bambu di belakang rumahnya mulai pukul 21.15 WIB, Rabu (17/11/2021) malam.

“Korban ditemukan di lereng kebun bambu pada Rabu (17/8) pukul 21.45 oleh Yuroaini, relawan Desa Pandansari, dalam kondisi sudah membusuk serta ada pembengkakan di mata sebelah kanan.” Imbuh Kasun Wonosari, Muhamad Saleh.

Kejadian ini pun membuat masyarakat setempat heboh. Mereka datang berbondong-bondong ke lokasi untuk melihat korban kondisi korban.

Kapolsek Poncokusumo, AKP Sumarsono membenarkan kejadian ini. Dijelaskannya, sesaat setelah adanya laporan penemuan  jenazah  itu, petugas menindak lanjuti dan melakukan olah TKP serta melakukan identifikasi.

“Korban diduga meninggal sudah sekitar tiga hari lamanya, terlihat dari kondisi korban yang sudah lebam,” ucap Kapolsek Poncokusumo AKP Sumarsono saat dikonfirmasi, Kamis (18/11/2021).

Setelah melakukan olah TKP, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang untuk dilakukan visum. Dari hasil outopsi tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan atau kekerasan.

“Pihak keluarga sudah menerima hasil outopsi, dan menyatakan terima dengan kematian korban,” terangnya.

“Sementara berdasarkan keterangan dari beberapa saksi, korban mengalami depresi sejak bercerai dengan istrinya,” imbuhnya.

Saat ini, jenazah korban sudah dibawa ke rumah keluarga untuk dikebumikan di pemakaman desa setempat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *