Viral Saiful Anak Pemulung Juara Lomba Olimpiade Dapat Simpati

Indonewsdaily.com, Malang –
Sebuah video yang diupload lewat akun seorang relawan di FB, banjir simpati. Atensi kepada bocah yatim berprestasi Aditya Saiful asal Desa Jenggolo Kepanjen Kabupaten Malang membanjir.

“Alhamdulillah banyak yang ingin titip donasi kepada adik Saiful. Saya meng-upload di FB saya,” tegas seorang relawan Arya Ananta.

Seperti diketahui video tik tok yang viral, berisi adegan sang ibu Sulastri membawakan piala usai Saiful mendapat juara sebuah olimpiade tersebar, hingga diterima redaksi media ini.

Akhirnya berita bocah putra dari Sulastri yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung ini naik ke media, dan akhirnya mendapatkan atensi besar untuk donasi dan bantuan lainnya.

Sulastri dan Saiful sehari-harinya tinggal di Jl Sentono Jenggolo Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. 

Kisah ini bermula, ketika penulis berita ini menerima kiriman video tik tok dari temannya. Berdurasi pendek berisikan tentang kisah Saiful (kelas 6 SD) usai mendapatkan juara pada sebuah lomba.Tampak di video, sang ibu (Sulastri) mendampingi anaknya, mengikuti olimpiade  Dia tersenyum bahagia karena anaknya dapat juara. Sang ibu membantu membawakan piala anaknya.

Tampak di bagian belakang sepeda ibunya, ada karung goni yang biasa dipergunakan untuk mencari rongsokan (barang bekas). Sulastri sehari-harinya, mencari nafkah dengan mencari rongsokan (barang bekas) untuk dijual kembali.

Sejenak sang ibu terlihat menata dan menaruh piala di keranjang sepeda angin (sepeda pancal) miliknya. Sulastri mengenakan setelan baju dengan jilbab berwarna abu-abu. Tampak sibuk menata piala di keranjang depan.

Saiful yang mengenakan celana putih, kopiah putih, berjaket paduan warna pink, putih dan hitam membawa tas ransel ditaruh di punggungnya.

Ia terdiam melihat ibunya membetulkan letak piala. Setelah posisi piala dirasa aman, sang ibu beserta Saiful terlihat membungkuk dan menghormat kepada orang yang merekamnya.

Selanjutnya mereka berdua meninggalkan tempat dan dibantu menyeberang jalan oleh seseorang. Mereka berdua mengayuh sepeda dan pulang menuju ke rumah di Kepanjen.

“Jadi sebenarnya keprihatinan kita itu lebih cenderung kepada bagaimana potensi anak ini bisa dikembangkan lebih lanjut,” tegas Kepala Sekolah Muhammadiyah 5 Kepanjen, Arief Joko Suryadi, Senin (13/9/2021).

Ia mengatakan, semangat anak ini bisa terjaga untuk bersekolah dan berprestasi itu menjadi keprihatinan pihaknya.

Dikatakannya tidak hanya sekedar menjual kemiskinan untuk dirinya, namun selayaknya semua pihak lebih mulai merubah mindset.

Pihaknya membantu bukan karena kasihan saja karena tidak punya. Namun keprihatinan pihaknya adalah bagaimana menjaga karakter dan kemandirian dia mungkin kalau sudah dewasa banyak hal-hal yang mempengaruhi.

“Sehingga kadang anak seperti ini menjadi tidak terarahkan itu yang menjadi keprihatinan saya khususnya sekolah melihatnya seperti itu,” tutur Arief.

Berikutnya ia memberikan saran dan harapan. “Mudah-mudahan akan lebih banyak perhatiannya dari berbagai elemen masyarakat untuk menuntaskan hal tadi masa depan pendidikan mereka,” terangnya.

“Keberlangsungannya keluarga misal ada satu orangtua yang masih hidup tidak hanya diberikan donasi untuk keperluan sehari dua hari saja Namun diberikan bekal semisal modal usaha untuk bisa menjalani keberlangsungan hidup,” tegasnya.

Bagi pembaca yang ingin mengetahui informasi lebih lanjut dan minat donasi bisa menghubungi : Arya Ananta di 0857-9363-0080 ( Agus )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *