Viral Video Ribuan Ikan Mati di Waduk Selorejo

Indonewsdaily.com, Batu- Viral video di media sosial terlihat ratusan ikan mati di Waduk Selorejo beberapa hari lalu. Video tersebut viral dan ramai diperbincangkan di grub media sosial.

Salah satu pemancing, Ali mengatakan, bahwa ia adalah satu orang yang mendapatkan kiriman video di sebuah grup WhatsApp para pemancing. Ia lantas mengkonfirmasi kebenaran video tersebut.

“Saya mendapatkan video itu dari grup, katanya terjadi di Waduk Selorejo,” ujar Ali, Sabtu (10/7/2021).

Akan tetapi Ali belum mengetahui secara pasti penyebab ikan-ikan itu mati dan sebagian mabuk sehingga mengapung di sungai. “Banyak juga ikan yang mabuk, tetapi saya tidak tahu apa penyebabnya. Tidak biasanya seperti itu,” katanya.

Sepanjang pengalamannya memancing di Waduk Selorejo, baru kali ini mengetahui ada fenomena aneh tersebut. “Ikan-ikan yang mati itu kebanyakan ikan mujahir,” imbuh Ali.

Sementara Direktur Utama Perusahaan Umum Jasa Tirta (PJT) 1, Raymond Valiant Ruritan saat dikonfirmasi menjelaskan, yang terjadi di Waduk Selorejo ini adalah sesuatu yang telah lama dikhawatirkan PJT 1. Diduga kualitas air di waduk memang menurun.

“Sebab penurunan ini adalah limbah pertanian dan peternakan yang memasuki waduk bersama air hujan serta limpahan permukaan,” ujar Raymond dalam keterangan tertulisnya kepada SURYA.

Kondisi air mengalami pencemaran akibat limbah peternakan dan pertanian. Selain itu, pertumbuhan eceng gondok juga tak dapat dipisahkan dari kualitas air yang menurun.

“Limbah pertanian menyebabkan air menjadi ‘subur’ yang mempercepat pertumbuhan eceng gondok. Kematian ikan atau mabuknya ikan diakibatkan turunnya kadar oksigen di dalam air, utamanya disebabkan pencemaran, bukan semata-mata karena eceng gondok,” terang Raymond.

Raymond mengatakan akan segera meneliti lebih jauh penyebab banyaknya kematian ikan di Waduk Selorejo. PJT 1 adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengelola beberapa waduk di Pulau Jawa dan Sumatera. Salah satunya adalah Waduk Selorejo di Kabupaten Malang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *