Waspada, 11 Kecamatan di Kabupaten Malang Berpotensi Bencana Hidirometeorologi

Indonewsdaily.com, Malang- Memasuki awal musim penghujan, di wilayah Kabupaten Malang ada sebelas dari 33 kecamatan yang berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi. Kesebelas kecamatan tersebut yakni, Kecamatan Kasembon, Ngantang, Pujon, Lawang, Jabung, Poncokusumo, Tajinan, Sumbermanjing Wetan (Sumawe), Ampelgading, Tirtoyudo, dan Kecamatan Dampit.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono mengatakan, di Kabupaten Malang, selain sebelas kecamatan tersebut, juga beberapa kecamatan yang berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi.

“Ada sejumlah kecamatan yang berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi. Itu karena wilayah Kabupaten Malang salah satu daerah yang memiliki potensi bencana terlengkap di Jawa Timur, karena dari kondisi geografisnya,” ucap Sadono, saat dihubungi awak media melalui telepon selulernya, Senin (5/10/2021)

Sadono menjelaskan, untuk skala Jawa Timur, wilayah Kabupaten Malang menjadi salah satu daerah yang selalu mendapatkan peringatan dini terkait munculnya cuaca ekstrim.

Hal itu disebabkan wilayah Kabupaten Malang memiliki banyak perbukitan dan gunung, namun juga terdapat daerah yang berada di pesisir yang berbatasan langsung dengan laut selatan Pulau Jawa.

“Karena masih peralihan cuaca, kadang-kadang terjadi hujan lebat dengan instensitas tinggi. Jadi biasanya sporadis, tidak merata dan hanya di spot-spot tertentu. Walaupun sebetulmya, Kabupaten Malang ini jadi daerah yang mendapatkan peringatan dini,” jelasnya.

Namun, lanjut Sadono, jika dilihat dari catatan bencana yang terjadi di tahun 2020 dan tahun-tahun sebelumnya, pada musim pancaroba seperti saat ini, potensi bencana yang kemungkinan terjadi adalah angin kencang. Bahkan, dalam beberapa bulan terakhir, angin kencang sempat terjadi di wilayah Kecamatan Tajinan.

“Di Tajinan angin kencang itu terjadi seminggu lalu. Kemudian longsor juga sempat terjadi di beberapa titik. Meskipun masih belum dapat dikategorikan bencana. Karena dampaknya masih kecil. Longsor itu kemarin di Ampelgading dan Tirtoyudo,” terangnya.

Sementara untuk banjir, Sadono menerangkan, jika berdasarkan dari catatan BPBD Kabupaten Malang hingga saat ini masih belum ada bencana banjir. untuk itu, dirinya masih belum bisa mentepkan status kesiapsiagaan darurat bencana. Meskipun sudah ada beberapa kejadian yang terjadi, namun belum dapat digolongkan ke dalam kategori bencana.

“Banjir maupun tanah longsor memang sudah terjadi, tapi belum masuk ke status siaga darurat, karena masih dalam intensitas kecil,” terangnya.

Untuk itu, BPBD Kabupaten Malang saat ini tengah melakukan beberapa persiapan, seperti mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) dan beberapa peralatan.

“Bentuk (persiapan) nya, sumber daya, peralatan dan salah satunya juga menyiapkan dokumen rencana kontijensi ancaman bencana. Itu yang sedang disiapkan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *