Papua  

Kepala Suku Besar Wate Harap PSU Nabire Aman

Indonewsdaily.com, Nabire- Suku Besar Wate (SBW) mewakili 6 suku asli Nabire menghendaki Pemilihan Suara Ulang (PSU) Pilkada Nabire 2020 berjalan aman dan baik. Pernyataan itu dikatakan Pelaksana Harian (Plh) Kepala Suku Besar Wate Otis Money didampingi Kepala Bid Humas Suku Besar Wate John Wayar.

“Kami menghimbau kepada seluruh masyatakat Kabupaten Nabire, baik putra pribumi maupun non pribumi untuk bisa menjaga keamanan dan kenyamana supaya tercipta iklim kondusif di PSU 28 Juli esok lusa,” kata Otis, Senin (26/7/21).

Otis Money yang mewakili 6 suku asli Nabire, mengungkap jika ketiga paslon bukan berasal dari sukunya. Namun bukan berarti ia beserta masyarakat yang ia pimpin tidak mendukung dan menghendaki keributan.

“Siapa pun nanti yang terpilih dalam PSU kami hormati kami dukung. Kami menghimbau kepada seluruh kepala suku yang tinggal di Nabire, ketua kerukunan, paguyuban dan lainnya untuk bisa mengondisikan warganya agar tidak terjadi keributan di Nabire,” imbuhnya.

Senada dengan Otis Money, Juru bicara Suku Besat Wate John Wayar menyatakan, agar aparat keamanan tidak segan menangkap pembuat keonaran.

“Kami semua menginginkan Nabire tetap aman, PSU berjalan dengan baik. Kepada pihak keamanan khususnya kepolisian untuk tidak ragu menangkap pelaku pembuat keonaran, “tandas Wayar.

Selain hukum negara yang ditegakan, SBW mengatakan apabila ada suku dari manapun pembuat kerusuhan di PSU dan tidak menerima kekalahan kemudian membuat huru-hara, maka sansksi hukum adat juga harus diberlakukan.

“Selain menegakan hukum negara sebaiknya hukum adat juga harus diberlakukan, yakni dengan jalan memulangkan warga dari pihak manapun yang terlibat /pembuat kerusuhan, karena calonnya kalah, “jelas Wayar.

Disamping itu Suku Besar Wate meminta dan mengharap kepada Bupati Nabire terpilih nanti untuk bisa nemperhatikan nasib masyarakatnya.

“Kami meminta kepada bupati terpilih nanti, bisa memperhatikan eksistensi dan posisi kami, 6 suku asli Nabire di daerah ini. Kabupaten Nabire telah merugi sekian lama dengan belum adanya bupati devenitif, “tutupnya. (Kur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *